Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tatanan Dunia Baru Kita

Kompas.com - 27/04/2020, 05:35 WIB
Ren Muhammad,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Sekarang ini, kita perlu berjejaring, secara virtual maupun nyata. Kitalah yang menjadi absurditas peradaban berikut skandalnya, tetapi kita jualah yang harus mengambil keputusan melawan dengan segenap tenaga, kendati kita takkan melihat secara langsung hasil perjuangan ini nanti.

Kita juga perlu menyambung lagi hubungan dekat dan rasa hormat pada alam semesta, ikatan solidaritas dan kasih sayang kita pada sesama, dan juga pertautan kita dengan diri sendiri dalam kehidupan yang kian superfisial ini.

Kehidupan yang terhubung akan menyadarkan kita bersama agar memperbaiki kain dunia yang robek. Kita telah berutang budi pada para penenun perubahan kehidupan yang kini kita rusak. Kita bisa memintal hari ini demi esok hari, secara terang lagi nyata.

Mari kita temukan peradaban waktu yang bebas. Mari kita ambil alih waktu kita yang telah dirampas baron kapitalisme untuk kita jadikan sebagai fondasi bagi rumah waktu yang merdeka agar kita bisa mengalami sebuah kehidupan baru.

“Waktu yang ditemukan kembali” ini akan membuka banyak ruang: untuk saling berbicara dan membantu supaya setiap orang menemukan “tempat terbaiknya” dalam proyek bersama memperbaiki tatanan yang rusak.

Hidup kita akan menggerakan proyek pemulihan keluarga besar manusia dengan keluarga lain di semesta yang jauh lebih besar dan luas.

Ajining manungsa iku kapurba ing pakartine dhewe, ora kagawa saka keturunan, kepinteran lan kasugihane. Nanging gumantung saka enggone nanjakake kapinteran lan kasugihane, sarta matrapake wewatekane kanggo keperluan bebrayan. Kabeh mau yen mung katanjakake kanggo keperluwane dhewe, tanpa paedah.

(Nilai seorang manusia ditentukan oleh perbuatannya sendiri, tidak dibawa melalui keturunan, kepandaian, dan kekayaannya. Tetapi bergantung bagaimana ia menerapkan kepandaian, kekayaan, dan wataknya dalam bermasyarakat. Semua hal jikalau diarahkan untuk kepentingan sendiri, takkan bermanfaat).

Melampaui itu, kita perlu melatih kerendahan hati meski dalam ketakutan dan kekalutan bahwa ada begitu banyak hal yang tak kita ketahui dan membiarkannya tetap dalam keentahan, jauh lebih menenangkan jiwa. Risalah ini dihaturkan kepada Sosrokartono

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com