Selain itu, pemerintah Turki juga mengkombinasikan penanganan Covid-19 dengan tetap memperhatikan aspek ekonomi.
Namun dalam hal ini, Lalu berpendapat, Turki adalah negara yang rawan konflik, sehingga mereka selalu memiliki stok pangan yang cukup.
"Baik-baik undang-undang, by the law, mereka itu harus memiliki cadangan pangan itu 1 tahun. Jadi antara 6 bulan sampai 1 tahun tergantung jenis community-nya," ujar Lalu.
"Ada yang harus enam bulan ada yang harus satu tahun. Sehingga ketika terjadi kasus covid ini mereka fokus untuk menangani covid-nya sendiri," sambung dia.
Baca juga: Dubes Indonesia: Masyarakat Turki Selalu Patuh Kebijakan Pemerintah Terkait Covid-19
Ia menambahkan, saat ini pemerintah dan media Turki sudah mulai fokus membahas perbaikian ekonomi.
Kebijakan pembukaan ladang warga juga sudah mulai dilakukan oleh pemerintah Turki.
"Jadi mereka sudah mulai memberikan izin kepada petani-petani untuk membuka lagi ladang-ladangnya untuk mengisi cadangan pangan yang mereka miliki," ucap Lalu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.