Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2020, 12:35 WIB
Sania Mashabi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, ada hal yang berbeda dari penanganan virus corona (Covid-19).

Salah satu yang menjadi pembeda, menurut dia, adalah semua masyarakat Turki selalu menaati kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

Lalu awalnya membantah isu yang beredar bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan masih meminta masyarakatnya untuk shalat di masjid.

"Faktanya adalah tanggal 10 (Maret) kasus pertama diumumkan, tanggal 13 itu sudah di keluarkan fatwa untuk tidak lagi melaksanakan shalat Jumat. Jadi dilarang untuk melakukan salat jamaah di masjid," kata Lalu dalam diskusi online, Sabtu (25/4/2020).

Baca juga: Ini Isi Perbincangan Jokowi dan Trump soal Penanganan Covid-19

Lalu mengatakan, masjid di Turki hanya dibuka untuk shalat bagi para wisatawan yang ingin beribadah saja.

Ia menegaskan, semua warga Turki menaati kebijakan yang dibuat pemerintahnya.

"Saya kira itu yang pembeda utama antara situasi di Indonesia dengan di Turki adalah, apapun yang disampaikan oleh pemerintah masyarakat mengikuti," ujarnya

Lalu mengungkapkan pemerintah Turki tidak memberlakukan atau menutup pintu keluar masuk Turki secara total atau lockdown.

Baca juga: UPDATE Covid-19 24 April: 8.211 Kasus Positif, Pasien Sembuh Capai 1.000 Orang

Namun, pemerintah Turki baru akan memulai lockdown secara parsial, di mana kebijakan tersebut hanya akan berlaku pada akhir pekan.

"Dan ini cukup efektif saya kira. Sekarang kasusnya sudah melandai. Pemerintah menargetkan sekitar tanggal 20 Mei ini sudah sampai tahap stabil, dan butuh waktu sampai Juni untuk melakukan recovery awal," ucapnya.

Diketahui, saat ini pemerintah Indonesia juga tengah melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa daerah.

Warga diminta bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Warga diimbau tidak keluar rumah jika tidak mendesak untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com