JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera memprediksi bakal ada staf khusus milenial Presiden Joko Widodo yang mengundurkan diri.
Prediksi ini menyusul pengunduran diri Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan.
Belva merupakan CEO Ruang Guru, sementara Taufan merupakan CEO PT Amartha Mikro Fintek.
"Sudah dua yang mundur. Bisa jadi ada lagi," kata Mardni, Jumat (24/4/2020).
Diketahui, ada tujuh staf khusus dari kaum milenial yang ditunjuk Jokowi.
Baca juga: Ini Pernyataan Lengkap Andi Taufan Mundur dari Jabatan Stafsus Presiden
Selain Belva dan Taufan, mereka adalah Putri Indahsari Tanjung, Ayu Kartika Dewi, Angkie Yudistia, Gracia Billy Yosaphat Membrasar, dan Aminuddin Ma'ruf.
Jika sampai ada lagi, ia menyatakan bahwa kesalahan bukan terletak pada para stafsus milenial itu.
Ia menuturkan presiden perlu bertanggung jawab atas pembinaan para stafsus yang telah ditunjuk.
"Yang salah bukan prajurit, tapi jenderalnya. Pak Presiden perlu bertanggung jawab pada pembinaan stafsusnya," ucapnya.
Baca juga: Mundur dari Stafsus Jokowi, Ini Profil Andi Taufan Garuda Putra
Dia mengatakan, pengunduran diri kedua stafsus menunjukkan bahwa pengangkatan mereka memiliki banyak catatan.
Mardani pun mengapresiasi Belva dan Taufan yang memilih mengundurkan diri, meski mesti dipastikan pengunduran diri itu tanpa tekanan.
"Perlu dicek apakah ada tekanan. Kemudian, ini menunjukkan bahwa pengangkatan stafsus punya banyak catatan," kata Mardani.
Diberitakan, Belva mengundurkan diri dari posisi staf khusus presiden berkaitan dengan terpilihnya Ruang Guru sebagai mitra program Kartu Prakerja.
Baca juga: Perjalanan Andi Taufan, Stafsus Milenial yang Tersandung Konflik Kepentingan
"Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020," tulis Belva di akun Instagram miliknya, Selasa (21/4/2020).
Mengutip keterangan Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), Belva menegaskan bahwa tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan dalam terpilihnya Ruang Guru.