Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pemuda Asal Babel Ciptakan FightCovid.id, Begini Cara Kerjanya...

Kompas.com - 24/04/2020, 12:16 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pemuda asal Bangka Belitung bernama Ahmad Alghozi dan Agung Pratomo menciptakan aplikasi bernama FightCovid.id demi membantu menanggulangi penyebaran virus corona (Covid-19).

"Kami terinspirasi berita tentang banyaknya dokter yang meninggal karena berada di garis depan penanganan Covid-19," ujar Ghozi dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta pada Jumat (24/4/2020).

Apalagi, semakin hari jumlah orang terjangkit Covid-19 semakin bertambah karena penularan yang cepat.

Baca juga: RSUI dan Pemkot Depok Kembangkan Aplikasi untuk Lacak ODP dan PDP Covid-19

Aplikasi yang telah digunakan oleh Pemerintah Provinsi Bangka Belitung ini terdiri dari dua unsur, yakni user dan tracker.

Setiap orang yang masuk ke wilayah Bangka Belitung, terutama yang berasal dari wilayah terjangkit, diwajibkan mengunduh aplikasi itu terlebih dahulu.

Mereka kemudian harus mengisi kolom yang ada di dalamnya. Mulai dari nama, alamat hingga apa gejala klinis yang dirasakan.

"Kalau nomor kontak anda kemudian data pribadi, itu kami tidak menggunakan. Jadi data pribadi anda dijamin," ujar dia.

Orang itu juga akan diberikan gelang yang tersambung dengan perangkat teknologi pelacak.

Baca juga: Menkominfo: Aplikasi PeduliLindungi Aman, Data Dihapus Saat Pandemi Covid-19 Berakhir

Dengan demikian, siapapun yang mengenakan gelang itu, baik Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Perawatan (PDP) atau Orang Tanpa Gejala (OTG) akan terpantau pergerakannya.

"Supaya kita tahu klaster-klaster yang ada. Atau ketika individu bepergian dan sudah lupa ke mana saja, bisa dipantau dengan gelang ini," tutur Ghozi.

Bahkan, ketika pengguna melaporkan mengalami gejala klinis serupa Covid-19, dia bisa cepat mendapatkan akses ke fasilitas kesehatan.

Ghozi dan Agung berharap aplikasi yang diciptakannya bisa membantu mencegah penularan dari virus corona di masyarakat.

Baca juga: China Kembangkan Aplikasi Kantor Pintar Anti-virus

Menurut mereka, sudah saatnya aksi pengobatan pasien yang sakit harus diiringi dengan aksi pencegahan penularan di masyarakat.

"Harapan saya, jangan terkena, lalu tersebarkan. Jangan begitu terus. Kita harus masuk ke masa pemulihan. Aplikasi ini kami harapkan bisa diterapkan untuk nasional," ujar Ghozi.

Staf Khusus Gubernur Bangka Belitung Saparudin menambahkan bahwa pihaknya sangat mendukung aplikasi anak bangsa itu.

Menurut dia, aplikasi FightCovid.id memang sangat dibutuhkan untuk mencegah penularan dari virus corona di wilayah Bangka Belitung.

Baca juga: Kisah Alghozi, Kembangkan Aplikasi Pencegah Covid-19 Bukan untuk Profit

"Karena konsep yang dibangun Provinsi Babel untuk percepatan penanganan Covid-19 ini salah satunya adalah kita harus bisa men-tracing orang-orang yang masuk ke area Babel, baik dari bandara maupun dari pelabuhan yang akan masuk ke pulau Pulau Bangka dan Belitung," ujar Saparudin.

Saat ini, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung telah menerapkan konsep 3T, yakni tracing, test dan treatment.

"Jadi orang yang ditracing adalah mereka yang masuk ke Babel, " ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com