JAKARTA, KOMPAS.com - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengimbau umat Islam untuk sementara tidak melakukan shalat Jumat di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Hal itu, menurut dia sesuai dengan anjuran dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ulama dari seluruh dunia.
"Termasuk Saudi Arabia, menutup masjid untuk shalat Jumat. Kenapa? karena ada wabah virus corona yang sangat mengancam kehidupan kita," kata Nasaruddin di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (23/4/2020).
Baca juga: Polres Jakpus Gandeng MUI, Patroli Antisipasi Kegiatan Shalat Jumat di Masjid
"Ini adalah kondisi alasan yang dalam ada yang memungkinkan kita untuk tidak shalat Jumat," sambungnya.
Nasaruddin membenarkan bahwa ada hadist Nabi yang menyebut umat Islam akan menjadi kafir apabila tiga kali tidak shalat Jumat.
Namun, ia melanjutkan, hadist tersebut tidak lagi mengikat karena ada hadist lain yang mengatur umat Islam untuk menjauhi wabah.
"Dalam kondisi tidak normal entah itu karena ada wabah, itu perang lagi berkecamuk maka hadits itu menjadi tidak mengikat buat kita. Kenapa? sekali lagi alasannya adalah darurat," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh menyatakan bahwa umat Muslim belum dibolehkan menjalankan shalat Jumat walaupun sudah lebih dari tiga kali tidak shalat Jumat di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Asrorun, orang yang tidak shalat karena menghindari wabah penyakit atau berupaya tidak menularkan penyakitnya ke orang lain memiliki alasan atau uzur yang dibolehkan.
Baca juga: Pemprov DKI: Masih Ada 20 Masjid yang Gelar Shalat Jumat Saat PSBB
"Uzur syar'i berikutnya adalah kekhawatiran terjadinya sakit. Nah, dalam kondisi ketika berkumpul dan berkerumun itu diduga kuat akan terkena wabah atau menularkan penyakit, maka ini menjadi uzur untuk tidak Jumatan," kata Asrorun dalam keterangan tertulisnya pada Kompas.com, Jumat (3/4/2020).
"Ada beberapa uzur syar'i lain yang dibolehkan meninggalkan Jumat, di antaranya hujan deras yang menghalangi menuju masjid, juga karena adanya kekhawatiran akan keselamatan diri, keluarga, atau hartanya," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.