JAKARTA, KOMPAS.com - Pasien positif Covid-19 kembali bertambah. Berdasarkan data hingga Kamis (23/4/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat 357 kasus baru di Tanah Air.
Di lain pihak, perdebatan ihwal perbedaan antara pulang kampung dan mudik masih terus diperbincangkan.
Sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo, pun ikut angkat suara menanggapi polemik yang muncul akibat penyebaran Covid-19 itu.
Dua tema itu menjadi artikel terpopuler di rubrik Nasional Kompas.com pada Kamis (23/4/2020).
Berikut paparannya:
1. Update Covid-19
Ada penambahan 357 kasus Covid-19 di Indonesia. Dengan penambahan tersebut, saat ini total kasus positif mencapai 7.775 kasus.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menuturkan, selain adanya penambahan kasus positif, jumlah kasus negatif atau yang telah dinyatakan sembuh juga mengalami penambahan 47 pasien.
"Sehingga total ada 960 pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh," ungkap Yuri di Graha BNBP, Jakarta, Kamis sore.
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia juga mengalami penambahan 11 pasien, menjadi 647 orang.
Baca juga: Ini Sebaran 7.775 Kasus Covid-19 di Indonesia, 3.517 di Jakarta
2. Beda mudik dan pulang kampung menurut sosiolog
Imam Prasojo menanggapi polemik perbedaan istilah mudik dan pulang kampung yang dituturkan Presiden Joko Widodo.
Menurut dia, Jokowi terkesan ingin membedakan menjadi dua konsep antara mudik dengan pulang kampung ketika menjawab pertanyaan dari Najwa Shihab.
"Konsep pulang kampung sebab bukan karena Lebaran atau itu return migration biasa. Tetapi, jika sebab ingin kumpul-kumpul di Hari Raya Idul Fitri dengan keluarga itu return migration sebab Lebaran dan disebut mudik," ujar Imam saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (23/4/2020).
Kemungkinan kedua, lanjut Imam, yang ingin disasar oleh Presiden Jokowi adalah masyarakat yang punya pilihan untuk tidak mudik tetapi tetap ingin ke kampung karena ingin bertemu keluarga.
Sementara itu, kata Imam, ada juga masyarakat yang harus pulang kampung karena sudah tidak memiliki pekerjaan di kota dan tidak bisa menanggung biaya hidup di kota.
Imam menekankan bahwa baik mereka yang punya pilihan untuk tidak mudik, maupun mereka yang ingin kembali ke kampung halaman sama-sama punya risiko menularkan Covid-19.
Dengan demikian, dia memahami bahwa pernyataan Jokowi bisa membuat orang berargumen saat kembali ke kampung. Dia pun meminta pemerintah melarang orang bepergian ke kampung untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Baca juga: Jokowi Bedakan Mudik dan Pulang Kampung, Ini Tanggapan Sosiolog
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.