Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Didesak Telusuri Informasi soal Peretasan Whatsapp Ravio Patra

Kompas.com - 23/04/2020, 16:17 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Nasdem Taufik Basari mendesak kepolisian untuk menelusuri informasi adanya peretasan terhadap aplikasi pesan Whatsapp milik pegiat demokrasi Ravio Patra.

Seperti diketahui, Direktur Eksekutif Safenet Damar Juniarto mengatakan, peretasan pesan Whatsapp milik Ravio terjadi sebelum ia ditangkap.

Ravio sendiri ditangkap dengan dugaan menyebarkan pesan provokatif.

"Setelah melakukan digital forensik, apapun hasilnya pihak Kepolisian saya minta untuk menjelaskan kepada publik, karena informasi mengenai adanya peretasan terhadap seseorang sebelum yang dituduh melakukan penghasutan melalui aplikasi whatsapp merupakan informasi penting yang arus disikapi serius," kata Taufik dalam keterangan tertulis, Kamis (23/4/2020).

Baca juga: Polri Sebut Penangkapan Ravio Patra Berawal dari Laporan Seseorang

Taufik meminta kepolisian berhati-hati dalam menangani kasus tersebut.

Ia juga meminta, Polda Metro Jaya dengan supervisi dari Mabes Polri untuk melakukan digital forensik terhadap telepon genggam milik Ravio untuk mengetahui ada tidaknya dugaan peretasan.

Taufik Basari mengatakan, kepolisian harus mengusut pihak yang bertanggung jawab, apabila peretasan melalui aplikasi Whatsapp itu terbukti terjadi.

"Penjelasan kepada publik dan pengusutan secara mendalam terhadap informasi peretasan ini penting sebagai wujud program Polri yang profesional, modern dan terpercaya," ujar dia.

Baca juga: Polda Metro Benarkan Ravio Patra Ditangkap dengan Tuduhan Penyebaran Berita Onar

Sebelumnya diberitakan, Pegiat demokrasi Ravio Patra dikabarkan telah ditangkap polisi atas dugaan penyebaran pesan provokatif via WhatsApp. Namun akun WhatsApp-nya dikabarkan telah diretas.

Kabar penangkapan Ravio dibenarkan Direktur Eksekutif Safenet, Damar Juniarto.

"Tidak tahu siapa yang menangkap, sekarang RP (Ravio Patra) ada di PMJ (Polda Metro Jaya)," kata Damar saat dikonfirmasi, Kamis (23/4/2020).

Damar menduga, penangkapan Ravio berkaitan dengan pesan berantai yang dikirim melalui nomor WhatsApp milik Ravio.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Aktivis Ravio Patra Versi Koalisi Masyarakat Sipil

Damar menjelaskan, awalnya Ravio menceritakan tentang peretasan akun WhatsApp miliknya pada Rabu kemarin.

Saat Ravio mencoba mengakses akun WhatsApp-nya, muncul tulisan "You've registered your number on another phone".

Ravio pun menerima pesan berisi permintaan pengiriman OTP (one time password).

Damar menyarankan Ravio untuk melaporkan dugaan peretasan tersebut melalui call center WhatsApp.

Baca juga: Polisi Dalami Dugaan Peretasan Akun WhatsApp Ravio Patra

"Peristiwa itu saya minta segera dilaporkan ke Whatsapp. Akhirnya oleh Head of Security Whatsapp dikatakan memang terbukti ada pembobolan," ujar Damar.

Selang dua jam, Ravio akhirnya bisa mengakses kembali akun WhatsApp-nya. Saat itu Ravio mengetahui bahwa peretas akun WhatsApp-nya telah mengirimkan pesan bernada provokatif.

Damar kemudian menyarankan Ravio mengumpulkan semua bukti berkaitan dengan peretasan akun WhatsApp-nya. Namun, Damar tidak dapat menghubungi Ravio pada Rabu kemarin sekitar pukul 19.14 WIB.

"Sudah lebih dari 12 jam tidak ada kabar. Saya baru dapat informasi Ravio ditangkap semalam oleh intel polisi di depan rumah Aman," ungkap Damar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com