Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 22 April: 7.418 Kasus Covid-19 dan Imbauan Ibadah di Rumah Selama Ramadhan

Kompas.com - 23/04/2020, 08:50 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020, jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air semakin bertambah.

Berdasarkan data terbaru yang dihimpun hingga Rabu (22/4/2020) sore, pemerintah menyatakan total ada 7.418 kasus positif Covid-19 di Indonesia, dengan penambahan 283 pasien dalam 24 jam terakhir.

"Kasus positif hingga hari ini adalah 7.418 orang. Ini adalah positif terkonfirmasi dengan pemeriksaan real time PCR," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, di Graha BNPB, Rabu, (22/4/2020).

Yuri mengatakan, ada penambahan 71 pasien sembuh dari Covid-19, sehingga total pasien sembuh dalam 24 jam terakhir mencapai 913 orang.

Selain itu, terdapat penambahan 18 pasien Covid-19 yang meninggal dunia sejak 24 jam terakhir.

Baca juga: UPDATE: Kasus Covid-19 di Indonesia Kini 7.418, Bertambah 283 Orang

Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang meninggal dunia hingga saat ini ada 635 orang.

Dalam periode yang sama, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Covid-19 bertambah dari data sebelumnya.

Yuri mengatakan, jumlah ODP di Indonesia berjumlah 193.571orang. Sementara itu, jumlah PDP sebanyak 17.754 orang.

Angka ini bertambah sebanyak 991 orang dari data sebelumnya.

Kasus baru masih bertambah

Berdasarkan data yang dipaparkan Yuri, jumlah kasus baru positif Covid-19 tersebar di 19 provinsi.

DKI Jakarta masih mendominasi penambahan kasus terbanyak yaitu 119 kasus baru.

Menyusul, Jawa Timur yang bertambah secara signifikan dengan 35 kasus baru dan Jawa Tengah dengan 30 kasus baru.

Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Tengah dengan penambahan 15 kasus baru, dan Sulawesi Selatan sebanyak 13 kasus baru.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Istri ASN Kemenag Kota Madiun Dipulangkan

Kemudian, Kalimantan Selatan dan Sumatera Utara terdapat sembilan kasus baru. Setelahnya disusul Maluku sebanyak delapan kasus baru.

Sementara itu, penularan Covid-19 hingga saat ini masih terjadi di 34 provinsi.

Jumlah kabupaten/kota terdampak penularan Covid-19 bertambah menjadi 263 kabupaten/kota.

Pemeriksaan spesimen

Yuri juga menjelaskan, hingga Rabu (22/4/2020), hanya 38 laboratorium yang melakukan pemeriksaan spesimen Covid-19.

Sebelumnya, laboratorium pemeriksaan spesimen hanya 37.

Adapun puluhan laboratorium lainnya berhenti beroperasi karena stok reagen untuk tes polymerase chain reaction (PCR) Covid-19 kosong.

"Laboratorium yang saat ini bisa menjalankan pemeriksaan utuh adalah 38. Beberapa laboratorium akan segera ditambahkan begitu reagen yang kita datangkan dari negara lain sudah bisa kita terima hari ini," kata Yuri.

Baca juga: Hingga 22 April, Spesimen Covid-19 yang Diperiksa 55.732

Yuri mengatakan, dengan 38 laboratorium yang dimiliki, pihaknya telah melakukan pemeriksaan 55.732 spesimen Covid-19.

Total kasus Covid-19 yang diperiksa berjumlah 46.767 orang.

"Spesimen yang kita periksa mencapai 55.000 lebih. Jumlah kasus yang diperiksa mencapai 47.000 lebih," ujarnya.

Ibadah di rumah selama bulan Ramadhan

Lebih lanjut, Yuri mengimbau masyarakat tetap disiplin dalam melakukan langkah-langkah pencegahan penularan Covid-19.

Yuri meminta, masyarakat tetap beribadah di rumah selama bulan Ramadhan.

"Inilah saatnya kita menjalankan ibadah Ramadhan bersama keluarga," ucapnya.

Yuri mengatakan, masyarakat yang terpaksa harus keluar rumah untuk selalu menggunakan masker dan membatasi waktu ketika berada di luar rumah.

Baca juga: Pemerintah Minta Masyarakat Tetap Beribadah di Rumah Selama Bulan Ramadhan

Selain itu, masyarakat juga diminta menghindari berpergian dengan transportasi umum yang penuh dengan penumpang.

"Jika terpaksa harus membeli makanan di luar rumah, beli dan makan lah di rumah usahankan menggunakan jasa pengantaran," tuturnya.

Kemudian, Yuri meminta masyarakat melindungi kelompok-kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19 seperti kelompok usia lanjut dan memiliki penyakit kronis.

"Misalnya tekanan darah tinggi, kencing manis dan asma, kanker, TBC dan lainnya, karena mereka ini yang rentan dan dapat berakibat fatal mana kala terinfeksi Covid-19," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com