Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Masyarakat Optimistis Tanggap Darurat Covid-19 Selesai 29 Mei 2020

Kompas.com - 22/04/2020, 17:13 WIB
Dani Prabowo,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menetapkan masa tanggap darurat Covid-19 akan berlaku hingga 29 Mei 2020.

Masyarakat pun optimistis pemerintah dapat menyelesaikan persoalan ini sesuai dengan target yang ditentukan.

Hal itu terlihat dari survei yang dilakukan Kedaikopi terhadap 405 responden di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten pada medio 14-19 April.

"72,6 persen masyarakat optimis dengan skor penilaian rata-rata 6,81," kata Direktur Eksekutif Kedaikopi Kunto Adi Wibowo saat memaparkan hasil survei melalui telekonferensi, Rabu (22/4/2020).

Baca juga: Survei: Persentase Masyarakat yang Merasa Kebal Covid-19 Menurun

Kedaikopi menggunakan skala 1-10 untuk dalam memetakan persepsi publik terhadap sejumlah kebijakan pemerintah.

Angka 1 menunjukkan kurangnya optimisme, sedangkan 10 menjadi penilaian tertinggi.

Optimisme responden tidak terlepas dari sejumlah kebijakan yang diambil baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Sehingga, keduanya dianggap cukup sigap dalam menangani pandemi ini.

"Kita lihat sebenarnya apa yang dilakukan pemerintah pusat sehingga mendapat nilai setinggi ini. Pertama, pada 10 April ada pemberian izin PSBB di beberapa daerah," terang Kunto.

Baca juga: Masa Darurat Bencana akibat Virus Corona Diperpanjang hingga 29 Mei

Seperti diketahui, saat itu terdapat beberapa daerah yang mengajukan permohonan izin pembatasan sosial berskala besar (PSBB) disetujui oleh Kementerian Kesehatan.

Beberapa daerah itu seperti DKI Jakarta, Depok, Bogor, dan Bekasi. Setelah itu, Presiden Joko Widodo mengeluarkan penetapan baru yakni menjadikan Covid-19 sebagai bencana nasional non alam pada 14 April 2020.

"Rata-rata skor pemerintah pusat itu 7,37. Sedangkan pemerintah daerah 7,73," ucapnya.

Baca juga: Darurat Nasional hingga 29 Mei 2020, DPR Sarankan Masyarakat Tak MudikDalam penerapan PSBB, Kunto menambahkan, ada beberapa aturan yang dinilai sangat efektif untuk menekan laju penyebaran Covid-19, seperti pembatasan moda transportasi, penutupan fasilitas umum dan pelarangan kegaitan di tempat umum seperti mal dan tempat hiburan, pembatasan kegiatan sosial dan budaya, serta peliburan sekolah dan tempat kerja.

Sementara itu, penjagaan dan razia di titik-titik perbatasan dan pembatasan kegiatan keagamaan seperti sholat Jumat dan kebaktian di gereja.

"Ini bisa sekaligus menjadi rekomendasi bagi BNPB untuk bisa meminta ustaz, kyai dan ulama untuk menggencarkan pentingnya PSBB dalam kegiatan keagamaan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com