JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengapresiasi langkah CEO Ruangguru Adamas Belva Delvara yang mengundurkan diri dari jabatan staf khusus Presiden Joko Widodo.
Mardani mengatakan, etika perlu ditegakkan dalam lingkaran pemerintahan.
"Mundurnya Belva diapresiasi karena etika memang harus ditegakkan. Semua yang ada dalam lingkaran kekuasaan mesti memegang teguh dalam bab etika. Karena inilah pegangan utama saat memegang kekuasaan," kata Mardani ketika dihubungi wartawan, Rabu (22/4/2020).
Baca juga: Mundurnya Belva Devara, Momentum Evaluasi Potensi Konflik Kepentingan
Mardani juga mendorong staf khusus Presiden Jokowi lainnya seperti Andi Taufan Garuda Putra untuk mengikuti langkah Belva.
Andi Taufan telah terbukti mengirim surat kepada camat se-Indonesia untuk mendukung program perusahaan pribadinya, PT Amartha Fintek.
"Andi Taufan perlu ikut langkah Belva memegang etika. Mesti ada garis yang tegas antara kekuasaan dan perusahaan pribadi," ujarnya.
Baca juga: Andi Taufan Diminta Ikuti Belva Devara Mundur dari Jabatan Stafsus
Lebih lanjut, Mardani meminta, dana yang dikeluarkan pemerintah untuk program Kartu Pra Kerja dialokasikan untuk pekerja.
"Mundurnya Belva tidak menghentikan tuntutan agar dana Kartu Prakerja perlu semuanya dialokasikan pada pekerja. Semuanya. Jangan ada yang dipotong oleh pelatihan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Adamas Belva Devara mengundurkan diri dari posisi Staf Khusus Presiden Joko Widodo.
"Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020," tulis Belva di akun Instagram miliknya, Selasa (21/4/2020).
Baca juga: Perjalanan Belva sebagai Stafsus Milenial hingga Kejanggalan Kartu Prakerja...
Belva mengundurkan diri berkaitan dengan terpilihnya Ruangguru, perusahaan yang didirikan dan dipimpinnya, sebagai mitra program Kartu Prakerja.
Mengutip keterangan Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), Belva menegaskan bahwa tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan dalam terpilihnya Ruang Guru.
Sebab, proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku dan pemilihan mitra pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.
"Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan," kata dia.
Baca juga: Belva Mundur dari Stafsus, Indef: Masalah Kartu Prakerja Tak Langsung Tuntas
"Yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19," ucap Belva.
Belva pun berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran dirinya.
Walau singkat, Belva merasa banyak pengalaman dan pelajaran yang didapat dari pekerjaan sebagai Stafsus Presiden.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.