Bhima menyarankan para stafsus milenial itu bisa memilih tetap menjadi staf Jokowi atau profesional melanjutkan bisnisnya masing-masing.
Baca juga: Polemik Kartu Prakerja, Alasan Belva Devara Mundur dari Stafsus Milenial Jokowi
"Perjalanan karier kawan-kawan milenial masih cukup panjang, dan generasi milenial yang jumlahnya 90 juta orang di republik ini akan mengawasi setiap langkah kawan-kawan. Maka, jagalah amanah ini dengan sebaik-baiknya," kata Bhima.
Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi juga menilai, seharusnya langkah mundur Belva diikuti oleh semua staf khusus milenial.
Sebab, ia menilai peran para staf khusus milenial ini tak terlalu dirasakan oleh publik. Stafsus milenial yang kerap memunculkan polemik justru malah menjadi beban Presiden.
"Kurangi beban pemikiran Jokowi dalam penanganan wabah corona, sebaiknya semua staf khusus milenial mengundurkan diri semua. Jangan sampai Presiden sendiri yang meminta mundur," kata Ari.
Ari mencontohkan stafsus Andi Taufan yang baru-baru ini juga tersandung polemik terkait konflik kepentingan.
Baca juga: Perjalanan Karier Belva Devara, CEO Ruangguru yang Mundur dari Stafsus Presiden
Polemik itu muncul setelah dia menyurati para camat untuk menitipkan perusahaannya, PT Amarta Fintech, dalam penanggulangan virus corona Covid-19. Setelah surat itu bocor di publik, Andi meminta maaf dan mengaku telah menarik surat yang dimaksud.
Namun, Ari menilai permintaan maaf itu tak cukup dan harus diikuti pengunduran diri layaknya yang dilakukan Belva.
"Sikap Belva jauh lebih terhormat dari Andi Taufan yang hingga sekarang belum memutuskan hengkang dari Istana," ucap Ari Junaedi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.