Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2020, 16:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto kembali memperbarui informasi perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.

Menurut Yuri, hingga Selasa (21/4/2020) ada penambahan 375 kasus baru Covid-19. 

Penambahan ini terjadi selama 24 jam terakhir, terhitung sejak Senin (20/4/2020) pukul 12.00 WIB.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 375, Kini Ada 7.135 Kasus Covid-19 di Indonesia

"Dengan demikian, total ada 7.135 kasus positif Covid-19," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa sore.

Penambahan kasus baru tersebut tercatat terjadi di 23 provinsi.

Sementara, secara total persebaran kasus penularan Covid-19 terjadi di 34 provinsi dan 257 kabupaten/kota.

Berdasarkan data yang dipaparkan Yuri, DKI Jakarta masih menjadi daerah dengan jumlah penularan tertinggi yakni 3.260 kasus pasien positif Covid-19.

Baca juga: UPDATE: Total Pasien Meninggal akibat Covid-19 Kini 616 Orang

Selain itu, ada sejumlah daerah lain yang mencatat jumlah kasus penularan cukup tinggi, seperti Jawa Timur (603 kasus), Jawa Tengah (449 kasus) dan Sulawesi Selatan (374 kasus).

Yuri melanjutkan, dari data yang ada tercatat pula penambahan pasien sembuh sebanyak 95 orang.

"Sehingga total ada 842 pasien sembuh hingga saat ini, " ungkap Yuri.

Meski demikian, pemerintah juga mencatat penambahan pasien yang meninggal dunia setelah terjangkit Covid-19 sebanyak 26 orang.

"Sehingga secara keseluruhan ada 616 pasien meninggal dunia hingga kini, " tambah Yuri.

Baca juga: Sebaran 375 Kasus Baru Covid-19 di 23 Provinsi, Jateng Bertambah Signifikan

Berikut data sebaran pasien Covid-19 di 34 provinsi berdasarkan data pemerintah hingga 21 April:

1. Aceh
Total 7 kasus

2. Bali
Total 150 kasus

3. Bantem
Total 341 kasus

4. Bangka Belitung
Tambah 1 kasus baru, total 8 kasus

5. Bengkulu
Tambah 4 kasus baru, total 8 kasus

6. DIY
Tambah 3 kasus baru, total 72 kasus

7. DKI Jakarta
Tambah 163 kasus baru, total 3.260 kasus

8. Jambi
Tambah 5 kasus baru, total 13 kasus

9. Jawa Barat
Tambah 9 kasus baru, total 756 kasus

10. Jawa Tengah
Tambah 98 kasus baru, total 449 kasus

11. Jawa Timur
Tambah 13 kasus baru, total 603 kasus

12. Kalimantan Barat
Tambah 6 kasus baru, total 27 kasus baru

13. Kalimantan Timur
Tambah 5 kasus baru, total 68 kasus

14. Kalimantan Tengah
Tambah 7 kasus baru, total 67 kasus

15. Kalimantan Selatan
Tambah 2 kasus baru, total 68 kasus

16. Kalimantan Utara
Tambah 3 kasus baru, total 77 kasus

17. Kepulauan Riau
Tambah 2 kasus baru, total 76 kasus

18. NTB
Tambah 21 kasus baru, total 93 kasus

19. Sumatera Selatan
Total 89 kasus

20. Sumatera Barat
Tambah 2 kasus baru, total 76 kasus

21. Sulawesi Utara
Total 20 kasus baru

22. Sumatera Utara
Tambah 1 kasus baru, total 84 kasus

23. Sulawesi Tenggara
Total 37 kasus

24. Sulawesi Selatan
Tambah 4 kasus, total 374 kasus baru

25. Sulawesi Tengah
Total 27 kasus

26. Lampung
Tambah 1 kasus baru, total 27 kasus

27. Riau
Tambah 1 kasus baru, total 35

28. Maluku Utara
Total 4 kasus

29. Maluku
Total 17 kasus

30. Papua Barat
Total 7 kasus

31. Papua
Tambah 11 kasus, total 118 kasus

32. Sulawesi Barat
Total 7 kasus

33. NTT
Total 1 kasus

34. Gorontalo
Tambah 3 kasus, total 7 kasus

Dalam verifikasi : 27 kasus

Total : 7.135 kasus 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tanggal 11 Juni Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Juni Memperingati Hari Apa?

Nasional
BERITA FOTO: Megawati Ingin Ganjar Ditampilkan Otentik, Sosok Dekat dengan Rakyat

BERITA FOTO: Megawati Ingin Ganjar Ditampilkan Otentik, Sosok Dekat dengan Rakyat

Nasional
BERITA FOTO: Puan Bacakan Hasil Rakernas PDI-P, Menangkan Ganjar Sebagai Presiden di 2024

BERITA FOTO: Puan Bacakan Hasil Rakernas PDI-P, Menangkan Ganjar Sebagai Presiden di 2024

Nasional
BERITA FOTO: Puan Bocorkan Strategi Kampanye PDI-P di Pemilu 2024

BERITA FOTO: Puan Bocorkan Strategi Kampanye PDI-P di Pemilu 2024

Nasional
RUU Kesehatan Dikhawatirkan Tak Dapat Perhatian Penuh karena Kesibukan Pemilu 2024

RUU Kesehatan Dikhawatirkan Tak Dapat Perhatian Penuh karena Kesibukan Pemilu 2024

Nasional
Penyidik Polri Bantah Terima Suap Atas Perkara yang Dikondisikan AKBP Bambang Kayun

Penyidik Polri Bantah Terima Suap Atas Perkara yang Dikondisikan AKBP Bambang Kayun

Nasional
RUU Kesehatan Diharapkan Atur Pelayanan Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

RUU Kesehatan Diharapkan Atur Pelayanan Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

Nasional
RUU Kesehatan Dinilai Perlu Menerapkan Perspektif Keadilan Gender, Ini Alasannya

RUU Kesehatan Dinilai Perlu Menerapkan Perspektif Keadilan Gender, Ini Alasannya

Nasional
Megawati Minta Kader PDI-P Citrakan Ganjar Menyatu dengan Rakyat

Megawati Minta Kader PDI-P Citrakan Ganjar Menyatu dengan Rakyat

Nasional
Wapres Enggan Komentari Penolakan Proposal Prabowo Soal Perdamaian Rusia-Ukraina

Wapres Enggan Komentari Penolakan Proposal Prabowo Soal Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Respons Kepala Bappenas, Wapres Yakin Prevalensi Stunting Turun 2024

Respons Kepala Bappenas, Wapres Yakin Prevalensi Stunting Turun 2024

Nasional
Calon Investor IKN Dijanjikan 'Tax Holiday' Lebihi Rata-rata Demi Tarik Investasi

Calon Investor IKN Dijanjikan "Tax Holiday" Lebihi Rata-rata Demi Tarik Investasi

Nasional
Peredaran Oli Palsu di Jatim Terungkap, Omzet Pelaku Rp 20 M Per Bulan

Peredaran Oli Palsu di Jatim Terungkap, Omzet Pelaku Rp 20 M Per Bulan

Nasional
PKS Anggap Wajar Ada Partai yang Ngotot Kadernya Harus Jadi Cawapres Anies, tapi...

PKS Anggap Wajar Ada Partai yang Ngotot Kadernya Harus Jadi Cawapres Anies, tapi...

Nasional
Megawati: yang Tidak Mengakui Pancasila Jangan Hidup di Indonesia

Megawati: yang Tidak Mengakui Pancasila Jangan Hidup di Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com