JAKARTA, KOMPAS.com - Motivator Merry Riana membagikan tips dan pesan khusus untuk bisa membangun motivasi dan harapan di masa pandemi Covid-19.
Selama satu bulan terkahir, kata Merry Riana, seringkali terdengar agar setiap orang menjaga kesehatan, menjaga imunitas, menggunakan masker, dan masih banyak lagi.
Namun selain itu, Merry mengingatkan bahwa iman dalam diri juga sangat penting dimiliki.
"Kita juga harus jaga iman, jaga harapan, dan paling penting jaga pikiran," ujar Merry dalam konferensi pers di BNPB, Senin (20/4/2020).
"Menurut saya, masker kain saja atau cairan disinfektan tidak cukup untuk membuat sehat. Karena kalau itu saja, hanya sehat secara jasmani, tapi bagaimana dengan pikiran kita?" kata dia.
Baca juga: Menag Ajak Masyarakat Tetap Optimistis di Tengah Pandemi Covid-19
Ia mengatakan, meskipun saat ini hanya ada aktivitas di rumah dan tidak ke mana-mana, tetapi pikiran kita bisa ke mana-mana.
Contohnya dari berita yang didengar atau dilihat hingga perkembangan kasus Covid-19 setiap harinya.
Oleh karena itu, kata dia, setiap orang harus bisa membatasi pikiran-pikiran yang buruk yang mungkin muncul.
"Kalau kita tidak membatasi hal tersebut, itu yang justru membuat kita takut dan virus ketakutan yang melemahkan imun dan membuat situasi kita jadi tidak lebih baik," kata dia.
Merry juga mengingatkan pentinya untuk tetap menjaga optimisme di saat wabah Covid-19.
Baca juga: Harapan dan Kenyataaan dalam Pandemi, Cermin Sains dalam Masyarakat Agamis
Optimisme perlu dijaga dengan menentukan dengan siapa saja kita bergaul, apa saja yang mau kita tonton dan resap setiap hari.
"Jaga imun, jaga iman, jaga pikiran. Harus tetap optimistis," kata Merry.
"Seperti apa kamu di masa depan sangat bergantung dengan siapa kamu bergaul, apa yang kamu tonton, dengar, baca setiap hari. Kalau hati-hati dengan apa yang masuk ke badan, hati-hati juga apa yang masuk ke dalam pikiran," ujar dia.
Baca juga: Pasien Covid-19 Pertama di Bekasi Sembuh: Terus Berzikir, Baca Buku Motivasi, Tak Lihat Medsos
Ia juga meminta agar tidak ada yang memprotes dengan keharusan berdiam di rumah dalam kondisi pandemi saat ini.
Sebab, kata dia, saat ini semua orang sedang mengalami kesulitan dan hal yang sama sehingga semua harus berproses untuk melalui hal tersebut.
"Kita ini sekarang sedang seperti ulat dalam kepompong, kita terbatas, tertekan, tapi ini adalah proses yang harus kita lalui supaya setelah semua berakhir kita menjadi manusia yang lebih baik lagi, yang sudah bertransformasi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.