JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengungkapkan, tak kurang dari 40.000 desa atau sekitar 53 persen dari total seluruh desa yang ada di Indonesia telah membentuk relawan desa untuk penanganan Covid-19.
Pembentukan relawan ini sesuai dengan instruksi Permendes Nomor 6 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020.
"Tentu, 40.000 desa ini masih dalam proses utamanya di basis-basis yang hari ini sedang menghadapi situasi," kata Halim di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (19/4/2020).
Baca juga: 24.519 Perantau yang Kembali ke Desa Ditetapkan sebagai ODP Covid-19
Adapun 47 persen desa lainnya saat ini masih dalam proses pembentukan.
Relawan desa ini dipimpin langsung oleh kepala desa dengan anggota yang terdiri atas berbagai komponen, mulai dari ketua RT/RW, remaja, karang taruna, PKK, tokoh agama hingga tokoh adat.
"Dan prinsip yang dipegang di dalam melaksanakan tugas relawan desa melawan Covid-19 adalah prinsip gotong royong," ucap dia.
Ia menambahkan, salah satu tugas relawan adalah membentuk pos penjaga pintu desa untuk memantau mobilitas warga, baik yang keluar maupun yang baru datang dari wilayah lain.
Baca juga: Corona Semakin Merebak, 58.801 Orang Tinggalkan Jakarta Sepanjang April 2020
"Hari ini, desa yang sudah membentuk pos jaga desa sudah 8.400-an desa, dan ini memberikan satu kontribusi yang sangat bagus untuk data pemudik yang datang dari rantau," ungkapnya.
"Itu sudah dilakukan oleh 31.615 desa atau dengan kata lain 42 persen desa di Indonesia sudah lakukan aktivitas pemantauan terhadap pemudik," imbuh Halim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.