JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat diminta untuk berhati-hati terhadap berita palsu atau hoaks yang masih banyak beredar saat wabah Covid-19.
Beberapa contoh hoaks yang beredar misalnya berita-berita palsu seputar wabah virus corona yang menjadi penyebab Covid-19.
Pendiri Mafindo Harry Sufehmi menyatakan, informasi bohong terkait pandemi corona atau infodemik tersebut harus dicegah mulai dari diri sendiri.
"Jadi kalau teman-teman dokter, perawat, bertaruh nyawa menghadapi pandemi Covid-19, kita bisa jadi pahlawan dalam infodemik ini," kata Harry dalam diskusi "Jangan Asal Forward: Cara Memilah Informasi Berguna bagi Keluarga" di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (18/4/2020).
Baca juga: Pemerintah Terus Deteksi Penyebaran Berita Hoaks Terkait Covid-19 di Internet
Menurut dia, persoalan hoaks atau berita bohong merupakan masalah besar yang timbul di masyarakat dan harus diselesaikan oleh masyarakat pula.
Maka, kata Herry, pembatasan dan pengecekan informasi dapat dilakukan secara mandiri.
"Hoaks ini adalah masalah masyarakat, jadi kita sendiri yang membatasinya. Caranya mudah, ketika menemukan hoaks, sumbernya tidak jelas, tolong kabarin ke pihak yang memberi tahu. Jadi informasi sebenarnya tersebar," tuturnya.
"Effort-nya tidak besar. Cukup satu atau dua yang rajin cek, itu sudah cukup menihilkan hoaks," kata Herry.
Baca juga: Cerita Dokter Muda Tangani Pasien Covid-19: Kami Selalu Jadi Korban Hoaks Medsos....
Direktur Operasional Mafindo Dewi Sari menyatakan, pihaknya menemukan bahwa saluran penyebaran hoaks Covid-19 terbesar yaitu melalui Facebook dan WhatsApp.
Mafindo, kata dia, mencatat sepanjang Januari-Maret 2020 ada 127 hoaks di Facebook dan 75 hoaks di WhatsApp yang berkaitan dengan wabah virus corona.
"Dari Januari sampai akhir Maret tercatatdi Facebook ada 127 (hoaks), WhatsApp 75 (hoaks), sehingga menunjukkan betapa besar pengaruh media sosial. Ini cukup memprihatinkan," ucap Dewi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.