JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menyatakan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia kembali bertambah.
Dalam kurun waktu Kamis (16/4/2020) pukul 12.00 WIB hingga Jumat (17/4/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan 407 pasien Covid-19 di Tanah Air.
Penambahan itu menyebabkan kini ada 5.923 pasien Covid-19 di Indonesia, sejak kasus ini diumumkan untuk kali pertama pada 2 Maret 2020.
"Kasus terkonfirmasi positif pada hari ini sebanyak 407, sehingga jumlahnya menjadi 5.923 orang," ujar Yurianto.
Baca juga: UPDATE: Kini Ada 5.923 Kasus Covid-19 di Indonesia, Bertambah 407
Namun, pemerintah juga menyampaikan kabar duka dengan adanya penambahan pasien yang meninggal. Ada penambahan 24 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam periode yang sama.
Total pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat ini ada 520 kasus.
Selain itu, terjadi penambahan 59 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dan negatif virus corona.
Ini menyebabkan jumlah pasien yang telah menjalani dua kali pemeriksaan totalnya ada 607 orang.
Baca juga: Pasien Sembuh dari Corona Terus Bertambah, hingga 17 April Jadi 607 Orang
DKI Jakarta masih jadi episentrum
Berdasarkan data yang dipaparkan Yurianto, data pemerintah memperlihatkan bahwa penambahan kasus Covid-19 masih banyak terjadi di DKI Jakarta sebagai episentrum penularan virus corona.
Hingga Jumat, ada 154 kasus baru di Ibu Kota, sehingga total kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 2.815 pasien.
Baca juga: Berikut Sebaran 5.923 Pasien Covid-19 di 34 Provinsi Per 17 April
Data juga memperlihatkan bahwa penyebaran mulai banyak terjadi di daerah lain.
Di Sulawesi Selatan misalnya, ada penambahan 62 pasien Covid-19.
Jawa Barat juga masih mencatat penambahan kasus baru cukup tinggi dengan 58 pasien.
Baca juga: Survei SMRC Sebut Warga Jawa Barat Kurang Kesadaran akan Bahaya Covid-19
Lebih dari 173.000 ODP
Yurianto mengatakan, pemerintah telah mendata orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait virus corona.
Menurut Yuri, sampai dengan Jumat (17/4/2020) jumlah ODP mencapai 173.732 orang.
"Sementara kewaspadaan kita terhadap orang dalam pemantauan yang kita betul-betul harus perhatikan ada lebih dari 173.000 orang," kata Yuri.
Sedangkan, jumlah PDP kini berjumlah 12.610 orang.
Baca juga: UPDATE 17 April: ODP 173.732 Orang, PDP 12.610
PDP nantinya akan diprioritaskan untuk menjalani pemeriksaan Covid-19 melalui metode polymerase chain reaction (PCR) untuk mengetahui apakah yang bersangkutan terinfeksi virus corona atau tidak.
Lebih dari 42.000 spesimen
Dalam kesempatan yang sama, Yurianto mengatakan, pihaknya sudah memeriksa puluhan ribu spesimen terkait virus corona ( Covid-19).
Hingga Jumat (17/4/2020) pukul 12.00 WIB, pemerintah telah memeriksa 42.108 spesimen milik 37.134 orang. Artinya, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.
Baca juga: Hingga 17 April, Pemerintah Sudah Ambil 42.108 Spesimen dari 37.134 Orang
"Spesimen yang diperiksa sudah lebih dari 42.000. Kasus yang diperiksa lebih dari 37.000," kata Yurianto.
Dari angka pemeriksaan tersebut, tercatat sebanyak 5.923 orang dinyatakan positif dan 31.211 orang negatif Covid-19.
34 laboratorium
Sebelumnya, pemerintah hanya memeriksa spesimen pada 32 unit laboratorium.
Kini, jumlah laboratorium yang digunakan untuk memeriksa spesimen terus bertambah menjadi 34 unit.
Yurianto memastikan bahwa pemerintah akan terus menambah jumlah laboratorium agar bisa memeriksa spesimen dengan lebih cepat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.