JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Suhajar Diantoro mengatakan, pihaknya menemui kendala dalam melaksanakan pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah perbatasan negara.
Kendala tersebut terkait bagaimana menjalanlan strategi untuk mencegah penularan Covid-19 di wilayah perbatasan.
"Jelas ya kendala kita pasti ada di tujuh pos lintas batas negara (PLBN)," ujar Suhajar sebagaimana dikutip dari keterangan pers BNPP, Jumat (17/4/2020).
"Misalnya kedatangan WNI yang cukup banyak dalam sehari bisa ratusan di PLBN. Itu membuat petugas di lapangan kelelahan," lanjut dia.
Baca juga: Selama Pandemi Covid-19, TNI Perketat Perbatasan Indonesia-Malaysia
Sejauh ini, pihaknya mengatasi kendala tersebut dengan menerapkan jam kerja dan pembagian tugas.
Selain itu, ada kendala yang lebih serius, yakni kurangnya sarana dan prasarana medis untuk penanganan Covid-19 yang dihadapi oleh kecamatan yang berada di wilayah perbatasan.
"Kecamatan-kecamatan di perbatasan tidak mempunyai kelengkapan yang cukup, karena memang sebagaimana kita ketahui perlintasan batas kita ini selain yang resmi juga ada jalur yang tidak resmi ini yang ditangani oleh PAM perbatasan," lanjut Suhajar.
Baca juga: PSBB di Depok, Pengemudi yang Langgar Aturan di Perbatasan Disuruh Putar Balik
Berdasarkan laporan dari para camat di perbatasan, mereka mengalami kendala kekurangan sarana dan prasarana medis yang berkaitan dengan penanganan Covid-19.
"Kalau puskesmas di kecamatan Indonesia rata-rata sudah dilengkapi dengan sarana prasarana memadai untuk melakukan pelayanan kesehatan masyarakat, tapi untuk menghadapi Covid-19, tentunya membutuhkan modifikasi," kata dia.
Suhajar menambahkan, dari dua per tiga data yang dikumpulkan di 222 kecamatan perbatasan oleh Gugus Tugas Pencegahan dan Percepatan Penanganan Covid-19 yang dibentuk oleh Kepala BNPP, menunjukkan perbatasan membutuhkan banyak perhatian dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.