Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 16 April: Sebaran 380 Kasus Baru Covid-19 di 24 Provinsi

Kompas.com - 16/04/2020, 17:32 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah kasus pasien positif virus corona (Covid-19) di Indonesia masih terus bertambah.

Berdasarkan data pemerintah, sejak Rabu (15/4/2020) hingga Kamis (16/4/2020) terdapat 380 kasus baru yang tersebar di 24 provinsi.

Dengan demikian, total ada 5.516 kasus Covid-19 di Tanah Air, sejak kasus ini muncul pada 2 Maret 2020.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 380, Kini Ada 5.516 Kasus Covid-19 di Indonesia

"Konfirmasi positif coronovirus atau Covid-19 dari pemeriksaan PCR menjadi 5.516 orang," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis sore.

Penambahan kasus Covid-19 tertinggi tercatat di DKI Jakarta dengan 196 kasus. Kemudian disusul Sulawesi Selatan sebanyak 29 kasus.

Sementara di Jawa Timur ada penambahan sebanyak 15 kasus, Jawa Barat 11 kasus dan Banten 16 kasus.

Baca juga: Jumlah Pasien Sembuh Covid-19 di Indonesia Lampaui Kasus Meninggal

Berikut data sebaran kasus baru Covid-19 di 24 provinsi:

1. DKI Jakarta: 196 kasus baru

2. Sulawesi Selatan: 29 kasus baru

3. Banten: 16 kasus baru

4. Bali: 15 kasus baru

5. Sumatera Selatan: 15 kasus baru

6. Jawa Timur: 15 kasus baru

7. Jawa Barat: 11 kasus baru

8. Kalimantan Selatan: 10 kasus baru

9. Kalimantan Timur: 9 kasus baru

10. Kalimantan Barat: 8 kasus baru

11. Kalimantan Utara: 8 kasus baru

12. Jawa Tengah: 8 kasus baru

13. NTB: 8 kasus baru

14. Kepulauan Riau: 6 kasus baru

15. Lampung: 5 kasus baru

16. Papua: 5 kasus baru

17. Riau: 4 kasus baru

18. Papua Barat: 3 kasus baru

19. Gorontalo: 3 kasus baru

20. Sulawesi Tenggara: 2 kasus baru

21. Bangka Belitung: 1 kasus baru

22. Jambi: 1 kasus baru

23. Kalimantan Tengah: 1 kasus baru

24. Sumatera Utara: 1 kasus baru

Total: 380 kasus baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com