JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menuturkan, para tenaga medis seharusnya didukung dengan perlengkapan yang memadai dalam mengatasi wabah Covid-19.
Hal itu disampaikan Sandi saat melakukan video conference dengan Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung KH Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym, Selasa (14/4/2020) malam.
Baca juga: Pemerintah Diminta Perhatikan Kebutuhan APD untuk Tenaga Medis Perempuan
“Ini peperangan, tentara-tentara tenaga kesehatan kalau perang tidak dikasih peluru-senjata, maka pasti akan tumbang,” kata Sandi melalui keterangan tertulis, Rabu (15/4/2020).
Menurutnya Sandiaga, wabah Covid-19 membawa hikmah tersendiri. Salah satunya adalah kesempatan untuk membantu masyarakat.
Sandi menuturkan, ia bersama relawan telah menyalurkan alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis, mengedukasi masyarakat agar waspada terhadap virus corona, dan kegiatan sosial lainnya.
"Kalau dilihat, Indonesia punya indeks kederwananan tertinggi di dunia, masyarakat indonesia undang decak kagum pujian dunia internasional, Indonesia punya masyakat peduli dan gotong royong. Itu yang harus kita jaga," ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca juga: Menkeu Sebut RI Tetap Ekspor APD Tanpa Kurangi Kebutuhan Dalam Negeri
Menanggapi Sandi, Aa Gym berharap masyarakat juga dapat melihat hikmah dari wabah ini.
Menurutnya, masyarakat memiliki kesempatan untuk menikmati hal-hal yang selama ini kerap terlewatkan karena kesibukan sehari-hari.
“Dan sekarang kelihatannya Allah memberikan kesempatan untuk kita untuk menikmati banyak hal yang selama ini kurang ternikmati. Di antaranya waktu luang untuk belajar, untuk menolong sesama,” ungkap Aa Gym.
Lebih lanjut, ia juga berharap masyarakat menghadapi pandemi ini dengan lapang dada.
“Allah kan sudah menghendaki kita seperti ini, yang paling menderita itu yang tidak mau menerima. Jadi semuanya harus dikembalikan kepada-Nya," ucap Aa Gym yang diamini Sandi.
Tenaga medis di Indonesia sempat mengeluhkan kekurangan alat pelindung diri (APD) saat menangani pasien virus corona.
Beberapa petugas rumah sakit bahkan terpaksa menggunakan jas hujan untuk dijadikan APD.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, sejak Gugus Tugas dibentuk sebulan yang lalu, pihaknya sudah mendistribusikan sebanyak 725.000 APD, 13 juta masker bedah, dan 150.000 masker N95.
Baca juga: Laporan Gugus Tugas Covid-19 Terkait Pengadaan APD untuk Tenaga Medis
Saat ini, kata Doni, tim ahli dari Gugus Tugas dibantu oleh peneliti dan periset dari berbagai lembaga, perguruan tinggi, dan dunia usaha juga sedang berupaya memproduksi APD sendiri.
APD tersebut dibuat dengan menggunakan komponen-komponen lokal yang nantinya juga akan bersertifikasi WHO.
"Kami sedang berupaya memproduksi APD dengan menggunakan komponen lokal dan bersertifikasi WHO," ujar Doni saat konferensi pers di BNPB, Selasa (14/4/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.