JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk tim investigasi untuk mengusut peristiwa bentrokan antara anggota TNI dan Polri di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua pada Minggu (12/4/2020) lalu.
Hal itu diungkapkan oleh Hadi dalam rapat kerja dengan Komisi I melalui konferensi video, Rabu (15/4/2020).
Baca juga: Cegah Bentrok TNI-Polri di Papua Terulang, Komunikasi Pimpinan Anak Buah Diperlukan
Awalnya, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Yen Permenas Mandesa meminta penjelasan dari panglima terkait bentrokan tersebut.
Menanggapi hal itu, Hadi mengatakan, belum bisa menjelaskan secara detail.
Sebab, ia baru bisa menjelaskan kasus tersebut setelah tim investigasi mengumpulkan data dan fakta di lapangan.
"Untuk Papua akan kita jawab tersendiri setelah tim investigasi yang saat ini bekerja di Papua sudah menemukan data dan fakta di lapangan, maaf," kata Hadi.
Baca juga: Anggota Komisi I Minta TNI-Polri Usut Akar Masalah Bentrokan di Papua
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi I Meutya Hafid menyampaikan, rasa prihatin atas peristiwa tersebut.
"Terkait investigasi insiden di Papua yang memang kami catat juga kita prihatin sekali terhadap insiden di Papua yang terjadi bentrokan antara TNI/Polri, kata Meutya.
Ia juga meminta, Panglima TNI segera memberikan hasil investigasi terkait peristiwa tersebut kepada Komisi I.
"Kami juga meminta supaya update investigasi tolong disampaikan kepada komisi I secara tertulis saja," ucapnya.
Baca juga: Bentrokan TNI-Polri di Papua: Permintaan Maaf Pangdam dan Janji Memproses Hukum
Sebelumnya diberitakan, bentrokan antara oknum TNI dan Polri terjadi di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, pada Minggu, pukul 07.40 WIT.
Bentrokan itu melibatkan oknum anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya, di Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, pertikaian itu terjadi karena salah paham.
Baca juga: Bentrok TNI-Polri Tewaskan 3 Polisi di Papua, Danrem 172/PWY: Saya Bertanggung Jawab
Akibat pertikaian itu, tiga polisi meninggal. Dua polisi lain menderita luka tembak.
"Akibat kesalahpahaman antara oknum anggota TNI dan anggota Polres Mamberamo Raya, tiga orang anggota Polri meninggal dunia dan dan orang mengalami luka tembak," kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Minggu siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.