Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan 10 Ribu Tes PCR Virus Corona per Hari

Kompas.com - 15/04/2020, 17:20 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan bisa melakukan 10 ribu tes dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk virus corona per hari.

Juru bicara pemerintah penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, saat ini sudah disiapkan 78 laboratorium uji spesimen virus corona yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Kita harus menuju target untuk melakukan sepuluh ribu tes PCR real time per hari, dengan mengaktifkan 78 laboratorium dari 32 laboratorium yang sebelumnya," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (15/4/2020).

Baca juga: Dampak Covid-19, 100.094 Pekerja Migran Pulang ke Indonesia Tiga Bulan Terakhir

Ia mengatakan saat ini pemerintah terus menyiapkan hal-hal yang terkait peningkatan pelaksanaan tes PCR untuk virus corona.

Menurut Yuri, diperlukan penambahan jumlah mesin tes hingga sumber daya manusia (SDM) untuk melakukan pengetesan.

"Sudah tentu ini harus meningkatkan bukan hanya jumlah mesin, tapi juga reagen, dan SDM, serta sistem terkait dengan zonasi agar memperpendek waktu kirim spesimen menuju laboratorium uji dan selanjutnya diinterpretasikan hasilnya," ucapnya.

Yuri menyebutkan hingga saat ini jumlah spesimen yang telah diuji yaitu 36.431.

Sampel berasal dari 196 kabupaten dan kota dari 34 provinsi yang terdampak virus corona.

"Sampel ini berasal dari 196 kab/kota di seluruh Indonesia, yang saat ini merawat pasien Covid-19," ujar Yuri.

Kemudian, ia melaporkan sudah ada lebih dari 800 rumah sakit yang melakukan pelayanan perawatan pasien Covid-19.

Ratusan rumah sakit itu tak hanya yang berstatus milik pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah, TNI, Polri, BUMN, dan swasta.

"Daya tampung yang kita miliki lebih dari empat ribu tempat tidur dan telah disiapkan rumah sakit darurat sebagai rumah sakit lini pertama untuk penanganan kasus ringan-sedang," ucapnya.

"Harapannya, rumah sakit rujukan yang didesain lengkap, bisa kita fokuskan untuk memberikan pelayanan pasien sedang-berat," imbuh Yuri.

Hingga Rabu (15/4/2020) siang, pemerintah mengonfirmasi total pasien Covid-19 berjumlah 5.136 orang. Ada penambahan 297 kasus dari data sebelumnya.

Baca juga: Pemerintah Siapkan 2 Skema Bantuan bagi UMKM yang Terdampak Wabah Covid-19

Kemudian, pasien sembuh bertambah 20 orang. Maka, total pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh yaitu 446 orang.

Sementara itu, ada penambahan 10 kasus kematian. Dengan demikian, total pasien Covid-19 meninggal dunia yaitu 469 orang.

Selanjutnya, data kasus Covid-19 yang dikategorikan sebagai orang dalam pemantauan (ODP) dikatakan berjumlah ODP 165.549 orang. Pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 11.165 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com