Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Bekerja, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Gugus Tugas Covid-19?

Kompas.com - 14/04/2020, 16:40 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangka menangani pandemi Covid-19 di Tanah Air, pemerintah telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai leading sektornya.

Kepala BNPB sekaligus Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, pembentukan gugus tugas dilakukan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 7 Tahun 2020 yang diterbitkan pada 13 Maret 2020.

Sejumlah upaya dalam menangani Covid-19 telah dilakukan selama satu bulan terakhir.

Antara lain, melengkapi alat keselamatan kesehatan atau alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis baik dokter, perawat, maupun tenaga medis lainnya agar terlindungi dari bahaya Covid-19.

"Kami sudah mendistribusikan 725.000 APD, 13 juta masker bedah, dan 150.000 masker N95," ujar Doni saat konferensi pers di BNPB, Selasa (14/4/2020).

Baca juga: Donasi Publik untuk Gugus Tugas Covid-19 Capai Rp 196 Miliar

Saat ini, tim ahli dari Gugus Tugas Covid-19 dibantu peneliti dan periset dari berbagai lembaga, perguruan tinggi dan dunia usaha juga sedang berupaya memproduksi APD sendiri.

APD tersebut dibuat dengan menggunakan komponen-komponen lokal yang nantinya juga akan bersertifikasi WHO.

Termasuk juga saat ini sedang diupayakan untuk memproduksi ventilator atau alat bantu pernapasan.

Gugus Tugas Covid-19 bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), Kementerian BUMN, Badan Riset Inovasi Nasional, dan kementerian/lembaga lainnya untuk meningkatkan kemampuan laboratorium.

"Semula tiga unit menjadi 12 unit dan selanjutnya jadi 25 unit menuju ke 52 unit sampai akhirnya diharapkan 78 unit lab tersebar dan dapat beroperasi dengan baik di seluruh Tanah Air," kata Doni.

Baca juga: Ketua Relawan Gugus Tugas Covid-19: Jadilah Pahlawan, Kalahkan Covid-19!

Doni mengatakan, Gugus Tugas Covid-19 juga telah mendistribusikan sebanyak 800.000 alat rapid test ke seluruh provinsi di Indonesia.

Selain itu, dengan didukung oleh Kemenkes, Kementerian BUMN, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pihaknya terus meningkatkan kapasitas rumah sakit.

Baik rumah sakit milik pemerintah, TNI/Polri, BUMN, maupun swasta.

"Saat ini sudah siap sebanyak 635 rumah sakit rujukan dengan daya tampung 1.515 ruang isolasi untuk pasien berat dan kritis," kata dia.

"Sedangkan untuk menampung pasien sedang, telah disiapkan rumah sakit darurat wisma atlet yang bisa menampung 2.000 pasien dan rumah sakit darurat di Pulau Galang yang bisa menampung 400 pasien serta tempat observasi di Natuna," terang dia.

Baca juga: Tito: Gugus Tugas Covid-19 Perbatasan Bekerja Selama 7 Bulan

Dalam penanganan lainnya, lanjut Doni, pemerintah juga telah menggandeng unicorn berbasis media agar masyarakat bisa menggunakan jasa dokter melalui komunikasi virtual.

Dengan demikian, rumah sakit hanya diprioritaskan untuk pasien berat dan kritis saja.

"Sedangkan pasien ringan dapat dirawat di rumah dengan cara diobati berdasarkan petunjuk para dokter melalui virtual atau telemdicine," kata dia.

Data per Selasa (14/4/2020), jumlah kasus Covid-19 yang terkonfirmasi positif di Tanah Air sudah mencapai 4.839.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 426 orang dinyatakan sembuh dan 459 orang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com