Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data WFP Sebut Covid-19 Didominasi Negara dengan Masyarakat Kelas Menengah Atas

Kompas.com - 10/04/2020, 14:54 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga World Food Programme (WFP) mencatat bahwa berdasarkan data masyarakat terinfeksi virus corona di seluruh dunia, terdapat klasifikasi pasien Covid-19 berdasarkan empat kelas pendapatan yang berbeda diukur dari pendapatan suatu negara.

Klasifikasi itu terdiri atas kelas atas (high income), kelas menengah atas (upper middle income), kelas menengah bawah (lower middle income), dan kelas bawah (low income).

Data yang dihimpun WFP hingga Kamis (9/4/2020) pukul 23.59, menunjukkan bahwa pasien Covid-19 banyak yang berasal dari masyarakat di negara dengan pendapatan kelas atas dan kelas menengah atas.

Berdasarkan data kasus terkonfirmasi, lembaga di bawah koordinasi PBB itu mencatat sebanyak 1.292.025 pasien berasal dari negara dengan masyarakat pendapatan kelas atas.

Berikutnya, sebanyak 269.284 pasien merupakan dari negara yang memiliki masyarakat pendapatan kelas menengah atas.

Kemudian, sebanyak 30.672 pasien merupakan negara dengan masyarakat pendapatan kelas menengah bawah dan 2.452 pasien merupakan negara dengan masyarakat pendapatan kelas bawah.

Klasifikasi WFP merujuk pada pembagian pendapatan negara berdasarkan tahun fiskal 2020 oleh Bank Dunia atau World Bank.

Bank Dunia melakukan penghitungan menggunakan metode Atlas Bank Dunia.

Kelas bawah didefinisikan sebagai negara yang memiliki pendapatan nasional bruto (PNB) per kapita sebesar atau kurang dari 1.025 dollar Amerika Serikat pada 2018.

Kelas menengah bawah adalah negara yang memiliki PNB per kapita antara 1.026 dollar AS dan 3.995 dollar AS.

Lalu, kelas menengah atas adalah negara yang memiliki PNB per kapita antara 3.996 dollar AS dan 12.375 dollar AS.

Selanjutnya, kelas atas adalah negara yang memiliki PNB per kapita sebesar 12.376 dollar AS atau lebih.

Dalam situs https://hungermap.wfp.org, WFP juga memuat data tiap negara berdasarkan jumlah orang yang mengalami malnutrisi hingga perkiraan jumlah orang yang kekurangan pangan.

Situs juga memuat tentang data terkait pasien Covid-19 dan konfirmasi kasus positif.

Catatan Redaksi:

Berita ini mengalami perubahan dari judul sebelumnya yang tertulis: "FAO Catat Pasien Covid-19 Didominasi Masyarakat Kelas Menengah Atas".

FAO dan WFP merupakan badan independen yang berbeda, meskipun sama-sama sebagai lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa.

FAO, baik Kantor Pusat di Roma dan Kantor Perwakilan Indonesia, tidak pernah mengeluarkan laporan data mengenai dampak virus corona seperti yang diberitakan dalam artikel.

Data mengenai klasifikasi yang disampaikan WFP tercantum dalam situs mereka, yaitu: https://hungermap.wfp.org.

Klarifikasi utuh yang disampaikan FAO dapat dibaca dalam artikel berikut: Baca juga: Klarifikasi FAO Terkait Artikel Data Pasien Covid-19 Berdasarkan Pendapatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com