Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Glenn Fredly dan Jejak Langkahnya Perjuangkan Hak Asasi Manusia...

Kompas.com - 09/04/2020, 12:23 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar duka begitu datang tiba-tiba saat penyanyi Glenn Fredly diketahui tutup usia di Rumah Sakit Setia Mitra, Fatmawati, Jakarta Selatan pada Rabu (8/4/2020).

Glenn Fredly meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit meningitis yang diidapnya.

Musisi kelahiran Jakarta, 30 September 1975 ini memiliki perhatian terhadap permasalahan kemanusiaan, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup, khususnya di Indonesia bagian Timur.

Glenn juga kerap hadir dalam kegiatan atau kampanye sosial dan penggalangan dana.

Baca juga: Najwa Shihab Baru Tahu Glenn Fredly Sedang Sakit Kepala Saat Menyanyi untuk Konser Amal

Dia bahkan ikut mendatangi keluarga korban pelanggaran HAM untuk menyuarakan dukungan terhadap mereka dalam mencari keadilan.

"Bagi kami di Kontras, Glenn Fredly adalah sosok musisi yang sangat jelas keberpihakannya dan kontribusinya pada kemanusiaan dan hak asasi manusia," kata Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Yati Andriyani ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (9/4/2020).

Aktivis Hak Asasi Manusia Haris Azhar juga mengatakan, Glenn merupakan artis yang paling sering mendatangi keluarga korban pelanggaran HAM.

"Seingat saya, artis yang paling sering datang isi acara dan mendatangi keluarga korban pelanggaran HAM adalah dia (Glenn)," kata Haris ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (9/4/2020).

Baca juga: Sosok Glenn Fredly di Mata Khofifah, Musisi Romantis, Ramah, dan Humoris

Berikut perjalanan Glenn Fredly dalam upaya memperjuangkan HAM dan Lingkungan Hidup semasa hidupnya:

1. Penuntasan kasus Munir

Yati mengatakan, Glenn semasa hidupnya memberikan dukungan untuk penuntasan kasus pembunuhan aktivis HAM yaitu Munir Said Thalib.

Glenn terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang digelar untuk menagih janji pemerintah dalam menyelesaikan kasus tersebut.

"Termasuk hadir dalam siaran pers mengenai peresmian Munirpad dan berpartisipasi saat Omah Munir didirikan," kata Yati.

Penyanyi Glenn Fredly tampil dalam Pekan Kebudayaan Nasional di istora Senayan Jakarta, Jumat (11/10/2019).KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Penyanyi Glenn Fredly tampil dalam Pekan Kebudayaan Nasional di istora Senayan Jakarta, Jumat (11/10/2019).

2. Kunjungi keluarga korban penghilangan paksa 1997/1998

Yati mengatakan, Glenn mendatangi dan memberikan dukungan kepada keluarga korban penghilangan paksa pada 1997/1998.

Dukungan tersebut langsung diberikan Glenn kepada orangtua korban penghilangan paksa yang masih menunggu kejelasan dari pemerintah.

"Dengan sukarela dan suka hati, ia bersama kami mengunjungi orangtua Bimo Petrus di Malang, Ucok Munandar Siahan di Depok. Ini untuk menunjukan dukungannya kepada keluarga korban," ujar Yati.

Baca juga: Aksi Kamisan: Panjang Umur Perjuangan Keluarga Korban!

3. Dukungan untuk jemaah GKI Yasmin

Menurut Yati, Glenn juga ikut memberikan dukungan kepada jemaah di GKI Yasmin, Bogor yang mendapat penghadangan dalam melakukan ibadah.

Vokalis yang pernah bergabung bersama grup Funk Section ini beberapa kali ikut jemaat GKI Yasmin menyuarakan aspirasinya di depan Istana Merdeka.

Glenn juga pernah merayakan Natal bersama jemaat dan bernyanyo bersama mereka.

Baca juga: Bima Arya Janji Tuntaskan Polemik GKI Yasmin Pertengahan 2020

4. Sekolah HAM

Lebih lanjut,Yati mengatakan, Glenn bersama sejumlah rekan musisinya ikut mengisi sekolah HAM Kontras (SEHAMA) melalui musik dan pandangannya terkait pentingnya masyarakat untuk menyuarakan HAM.

"Pentingnya keterlibatan anak muda dan masyarakat dalam promosi atau menyuarakan hak asasi manusia apapun latar belakangnya," kata Yati.

Penyanyi Glenn Fredly bernyanyi saat konser Musika Foresta di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (13/5/2017). Konser Musika Foresta ini bertujuan mengenalkan dan mendekatkan generasi muda kepada hutan-hutan di Indonesia melalui lagu dan kolaborasi para musisi Tanah Air.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Penyanyi Glenn Fredly bernyanyi saat konser Musika Foresta di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (13/5/2017). Konser Musika Foresta ini bertujuan mengenalkan dan mendekatkan generasi muda kepada hutan-hutan di Indonesia melalui lagu dan kolaborasi para musisi Tanah Air.

5. Tolak Reklamasi Teluk Benoa, Bali

Berdasarkan catatan Kompas.com, Glenn merupakan salah satu artis yang menyuarakan penolakan reklamasi Teluk Benoa, di Bali.

Dalam acara Soundrenaline 2017, di Garuda Wisnu Kencana, Bali, Minggu (10/9/2017) malam, Glenn melontarkan teriakan solidaritas bagi mereka yang menolak reklamasi Teluk Benoa.

"Salam merdeka teman-teman semua! Mana suara tolak reklamasi Teluk Benoa? Mana suaranya?!" seru Glenn.

Baca juga: Ditanya Soal Reklamasi Teluk Benoa, Jokowi Balik Bertanya

Diketahui, wacana reklamasi Teluk Benoa di Bali bergulir pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Ketika itu, SBY menerbitkan Perpres Nomor 51 tahun 2014 yang merubah Teluk Benoa yang sebelumnya kawasan konservasi perairan menjadi zona budi daya yang dapat di reklamasi.

Namun, wacana tersebut mendapat penolakan dari elemen masyarakat dan Gubernur Bali ketika itu I Wayan Koster.

6. Pencetus Voice Of The East

Sementara itu, Aktivis HAM Haris Azhar mengatakan, Glenn merupakan pencetus dari kampanye sosial Voice Of The East atau VOTE pada 2011 yang lalu.

Haris menceritakan, ia dan Glenn berdiskusi terkait kondisi masyarakat di Indonesia bagian Timur.

Glenn, kata dia, ketika itu, ingin menyuarakan kondisi buruk yang terjadi di Indonesia Timur dalam suatu kampanye besar.

"Terus dia (Glenn) mencetuskan bagaimana kalau kita bikin kampanye yang holistik, soal kondisi Indonesia timur, nah dia kan dari sana Indonesia timur, dengan tanda kutip kita mesti bersuara. Negeri ini banyak ngambil dari Indonesia timur tetapi kondisi Indonesia timurnya jelek," kata Haris.

Baca juga: Jokowi Sampaikan Dukacita atas Berpulangnya Glenn Fredly

Musisi Glenn Fredly tampil dalam acara Bentara Pentas Musik bertajuk Wuiiih Day, di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Kamis (16/2/2012).KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES Musisi Glenn Fredly tampil dalam acara Bentara Pentas Musik bertajuk Wuiiih Day, di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Kamis (16/2/2012).
Haris mengatakan, berangkat dari diskusinya dengan Glenn, dan dibantu organisasi seperti Indonesia Corruption Watch (ICW), Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) dan Kontras, maka dibentuk Voice Of The East (VOTE).

"Dia bukan artis yang pakai bedak, enggak. Dia yang bantu telepon artis-artis untuk bikin konser gede di Yogyakarta," ujarnya.

Haris mengatakan, ia membantu Glenn menggelar konser Voice Of The East di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2012 yang lalu. Bahkan, acara tersebut ikut dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.

"Jadi ya dia bukan artis isap jempol saja. Di setiap rapat VOTE dia yang memimpin luar biasa dia, lebih banyak kegiatan-kegiatan isu publik terkait masalah lingkungan hidup, hak asasi manusia, dia suportif banget," tuturnya.

Lebih lanjut, Haris mengatakan, setelah konser VOTE digelar, Glenn menyuarakan isu-isu Indonesia Timur melalui film Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014) bersama sutradara Angga Dwimas Sasongko.

"Kalau VOTE akhirnya kita lanjutkan di Kontras bikin riset soal komunitas masyarakat adat di Papua, pakai nama VOTE itu. Kalau Glenn bikin film yang Beta Maluku itu dengan Angga Dwi Sasongko mengembangkan masing-masing VOTE," ujar Haris Azhar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com