Lanjut, di Sulawesi Tengah total 2 pasien, Aceh total 1 pasien, Bangka Belitung total 1 pasien, Bengkulu total 1 pasien, Kalimantan Timur total 1 pasien, Kepulauan Riau menjadi 1 pasien, Lampung total 1 pasien, Papua Barat total 1 pasien, dan Sulawesi Utara total 1 pasien.
Rapid test terus didistribusikan
Hingga Rabu (8/4/2020), pemerintah telah mendistribusikan sebanyak 450.000 rapid test kit ke penjuru Indonesia.
"Pemeriksaan rapid test oleh pemerintah, sampai dengan saat ini sudah didistribusikan lebih dari 450.000 kit ke seluruh Indonesia," ujar Yuri.
Baca juga: Komnas HAM Minta Anies Edukasi Publik Tak Ada Diskriminasi Terhadap Pasien Covid-19
Yuri mengatakan, rapid test merupakan penapisan awal apakah seseorang terinfeksi oleh virus tertentu atau tidak.
Menurut dia, seseorang yang dinyatakan positif terdapat virus di tubuhnya melalui rapid test akan diuji kembali dengan metode PCR beberapa waktu kemudian.
Adapun penggunaan rapid test kit tak boleh sembarangan dan hanya diberikan kepada orang dengan terpapar atau berdasarkan contact tracing.
"Tujuannya adalah untuk melakukan penyaringan, penjaringan, kasus penelusuran kontak pada tenaga kesehatan dan pada komunitas dimana di daerah tersebut didapatkan banyak sekali kasus positif," ujar dia.
Sementara itu, untuk PCR test, pemerintah telah memeriksa lebih dari 15.000 orang.
Baca juga: Menteri Agama: Jangan Tolak Jenazah Pasien Covid-19
Jumlah pasien positif melalui pengecekan dengan metode PCR juga relatif tinggi.
Patuh dan disiplin
Lebih lanjut, untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, pemerintah kembali mengimbau masyarakat mematuhi dan disiplin dalam upaya pencegahannya.
Yuri meminta, masyarakat patuh dan disiplin mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir hingga menjaga jarak aman.
"Patuhi dan disiplin cuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir, patuh dan disiplin memakai masker patuh dan disiplin menjaga jarak aman, patuh dan disiplin untuk tetap di rumah," kata Yuri.
Selain itu, Yuri mengimbau, masyarakat tidak melakukan perjalanan selama pandemi Covid-19.
"Dan membersihkan sarang nyamuk. Oleh karena itu, diharapkan tidak melakukan perjalanan ke mana pun pada periode saat sekarang ini. Risikonya semakin besar," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.