Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Distribusikan 450.000 Rapid Test Kit ke Penjuru Indonesia

Kompas.com - 08/04/2020, 16:42 WIB
Sania Mashabi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah telah merampungkan distribusi 450.000 rapid test kit ke penjuru Indonesia.

"Pemeriksaan rapid test oleh pemerintah, sampai dengan saat ini sudah didistribusikan lebih dari 450.000 kit ke seluruh Indonesia," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (8/4/2020).

Yuri menegaskan kembali bahwa rapid test itu merupakan penapisan awal apakah seseorang terinfeksi oleh virus tertentu atau tidak.

Baca juga: Dua Peserta Sajadah Fajar Meninggal, 63 Jemaah Jalani Rapid Test di Dinkes Kalbar

Bagi seseorang yang dinyatakan positif terdapat virus di tubuhnya melalui rapid test, akan diuji kembali dengan motode PCR (Polymerase chain reaction (PCR), beberapa waktu kemudian.

Yuri juga menegaskan bahwa enggunaan rapid test kit ini juga tak sembarangan dan hanya diberikan pada orang dengan kemungkinan terpapar atau berdasarkan contact tracing.

"Tujuannya adalah untuk melakukan penyaringan, penjaringan, kasus penelusuran kontak pada tenaga kesehatan dan pada komunitas dimana di daerah tersebut di dapatkan banyak sekali kasus positif," ujar dia.

Baca juga: Hasil Rapid Test 3 Kru KM Lambelu Terindikasi Positif, Tim Medis Lakukan Tes Swab

Sedangkan untuk pemeriksaan PCR, lanjut Yuri, pemerintah telah memeriksa lebih dari 15.000 orang.
Jumlah pasien positif melalui pengecekan dengan metode PCR juga relatif tinggi.

"Tes PCR kita adalah tes untuk menegakkan diagnosa dari mekanisme skrining yang terarah," ungkap Yuri.

Diketahui, jumlah pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus corona di Indonesia sendiri bertambah menjadi 2.956 kasus per Rabu ini.

Baca juga: Dua Peserta Meninggal, Gubernur Kalbar Minta Semua Jemaah Sajadah Fajar Diuji Rapid Test

Jumlah ini disebabkan adanya penambahan 218 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Dari total jumlah tersebut, sebanyak 240 pasien meninggal dunia. Sementara, sebanyak 222 pasien dinyatakan sembuh.

Yuri menegaskan, pemerintah terus mendorong agar masyarakat patuh dan disiplin dalam menjalankan pembatasan sosial.

Mulai dari disiplin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, disiplin menggunakan masker di ruang terbuka, disiplin menjaga kebersihan lingkungan, hingga disiplin untuk tidak bepergian.

Baca juga: Maia Estianty Rapid Test Corona, Warganet Iri, dan Tutup Kolom Komentar

"Diharapkan tidak melakukan perjalanan ke manapun pada periode sekarang ini. Risikonya ini akan semakin besar," ujar Yuri.

"Kita yakin hanya kita dan kita yang pasti bisa melindungi bangsa ini," lanjut dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com