Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Merasakan Gejala Covid-19, Masyarakat Diminta Cari Faskes yang Tepat

Kompas.com - 08/04/2020, 12:39 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Rita Rogayah mengatakan, individu diminta cermat saat merasakan gejala yang menyerupai kondisi tertular Covid-19.

Menurutnya, hal ini penting dipahami masyarakat supaya tidak salah dalam mencari fasilitas kesehatan (faskes) sehingga gejala yang dialami mendapat penanganan yang tepat.

"Yang penting kita waspadai adalah bagaimana gejala itu sehingga segera cari faskes," ujar Rita dalam konferensi pers di Graha BNPB, Rabu (8/4/2020).

"Untuk penyakit Covid-19 ini, kita semua sudah tahu pasti gejalanya demam, batuk, sakit tenggorokan dan mungkin yang agak berat akan timbul sesak nafas," lanjut Rita.

Baca juga: RS Rujukan Covid-19 Diprioritaskan untuk Gejala Sedang dan Berat

Apabila setelah diperiksa dinyatakan positif tertular Covid-19, maka individu harus mendapatkan pengobatan.

"Lalu kita tentukan bagaimana cara kita ke faskes tersebut (untuk pengobatan Covid-19)," lanjut Rita.

Dia menuturkan, faskes berupa RS rujukan siap melakukan penanganan pasien positif Covid-19 dengan kondisi sedang atau berat.

Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan

Rita mencontohkan di DKI Jakarta contoh RS rujukan adalah RSUP Persahabatan.

Sementara itu, pasien positif Covid-19 yang tidak merasakan gejala atau merasakan gejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.

Dalam penerapan di lapangan, Rita mengatakan di DKI Jakarta ada pula RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran untuk merawat para pasien positif dengan gejala ringan, orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang memerlukan perawatan.

Baca juga: Batuk Berdahak Bisa Jadi Gejala Virus Corona, Ini yang Harus Diwaspadai

Sebelumnya, Rita mengatakan, rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien positif Covid-19 diprioritaskan untuk kasus dengan gejala sedang dan berat.

Dengan demikian, rumah sakit yang menjadi rujukan Covid-19 meminta kepada RS agar dapat merujuk kasus sesuai klasifikasi sedang dan berat.

"Kami mengimbau untuk semua RS agar ketika merujuk kasus kepada RS rujukan sebaiknya dipilah adalah kasus sedang dan berat," ujar Rita dalam konferensi pers di Graha BNPB, Rabu (8/4/2020).

Baca juga: 70 Persen Orang Terinfeksi Corona Tanpa Gejala dan Bisa Tularkan Virus

Sebab, menurut dia, saat ini juga sudah ada Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran yang bisa menangani kasus positif Covid-19 dengan gejala ringan.

Lebih lanjut, Rita menjelaskan bahwa kasus positif Covid-19 dengan gejala berat dipastikan membituhkan penanganan di ruang ICU.

"Mungkin kita semua harus memahami bahwa kasus Covid-19 ini harus ditangani dengan kondisi ruangan isolasi sehingga tidak dengan mudah pasien itu dirawat di RS-RS yang ada," ucap Rita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com