"Jadi bagaiamana seproaktif mungkin membangun mekanisme yang lentur, fleksibel, yang sensitif, jangan sampai ada yang kelaparan," katanya.
Baca juga: Pemprov Kaltara Minta Bantuan Pemerintah Pusat untuk Karantina TKI yang Pulang dari Malaysia
Pendekatan Komunitas
Anis menyarankan Pemerintah Indonesia dapat melakukan pendekatan berbasis komunitas jika mengalami kesulitan memberikan bantuan terhadap TKI di Malaysia.
"Jadi bagaiamana mempermudah akses bantuan, itu yang paling penting menurut saya, kalau situasi seperti ini pendekatannya komunitas," ujar Anis.
Anis mengatakan, pendekatan komunitas tersebut berupa pendekatan dengan komunitas orang-orang daerah di Indonesia yang berada di Malaysia.
Dengan skema itu, menurut dia, bantuan justru akan berjalan efektif.
"Itu jauh lebih memudahkan pemerintah untuk mendrop bantuan," katanya.
Baca juga: Panglima TNI Kirim KRI untuk Jemput TKI yang Akan Pulang ke Indonesia
Dia berharap KBRI di Malaysia juga dapat memanfaatkan media sosial seperti Facebook untuk menyampaikan informasi.
Mengingat, para TKI di Malaysia banyak yang menggunakan Facebook. Dengan begitu, diharapkan pemerintah dapat lebih proaktif dalam memberikan informasi di tengah pandemi virus corona di Malaysia
"Jadi harus lebih fleksibel lah dalam membangun mekanisme dan lebih sensitif dengan situasi yang sekarang," katanya.
Pemerintah Indonesia langsung bergerak
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) langsung bergerak cepat setelah menerima informasi adanya TKI di Malaysia yang mengalami kekurangan bahan pokok usai Pemerintah Malaysia memberlakukan lockdown guna meredam pandemi Covid-19.
Baca juga: Panglima TNI Kirim KRI untuk Jemput TKI yang Akan Pulang ke Indonesia
Plt Juru Bicara (Jubir) Kemenlu Teuku Faizasyah mengatakan, perwakilan RI di Malaysia telah menghubungi salah seorang TKI di Sarawak.
Di mana di lokasi tersebut terdapat sejumlah TKI yang kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok.
"Sebagai info Konjen kita baru saja mengontak Pak Jihan (Mujianto, TKI di Sarawak) dan Konjen merencanakana akan segera menemui mereka," ujar Faizasyah ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (7/4/2020).