Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Sebut 907 WNI Peserta Jamaah Tabligh Berada di Luar Negeri, Paling Banyak di India

Kompas.com - 07/04/2020, 15:31 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, berdasarkan data Kemenlu terdapat 907 WNI peserta Jamaah Tabligh berada di luar negeri.

Namun, ia meyakini, masih banyak peserta Jamaah Tabligh berada di luar negeri yang tidak tercatat di data Kemenlu.

"Jumlah WNI peserta Jamaah Tabligh yang saat ini berada di berbagai negara jumlahnya cukup banyak. Yang ada di data Kemenlu terdapat 907 WNI Jamaah Tabligh. Kami yakin jumlahnya pasti lebih banyak dari jumlah yang ada di data kami," kata Retno dalam rapat kerja dengan Komisi I, melalui konferensi video, Selasa (7/4/2020).

Baca juga: Jamaah Tabligh Meninggal Positif Corona, Polisi Isolasi Masjid At-Taqwa Bengkulu

Retno mengatakan, sebagian besar WNI peserta Jamaah Tabligh berada di India. Mereka terdiri dari 62 kelompok yang tersebar di 12 negara bagian.

"Dan sebagian besar di antaranya berada di India. Mereka terdiri dari 62 kelompok dan berada di sekitar 12 negara bagian," ujarnya.

Lebih lanjut, Retno juga mengatakan, jumlah WNI peserta Jamaah Tabligh yang terinfeksi Covid-19 di India berkisar pada angka 10.

Menurut dia, WNI peserta Jamaah Tabligh yang positif Covid-19 tengah mendapatkan perawatan di India, setelah Kemenlu berkomunikasi dengan pemerintah setempat.

"Kami juga tekah melakukan komunikasi dengan menteri luar negeri India untuk menyampaikan menitipkan WNI dari jemaah tablig ini untuk keselamatan dan kesehatan mereka," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 10 dari 14 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di India telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Para WNI tersebut merupakan peserta jemaah tablig yang diselenggarakan di beberapa lokasi di negara tersebut. Total, ada 731 WNI yang menjadi peserta.

"Tercatat ada 14 Jamaah Tabligh yang positif Covid-19, dimana 10 telah dinyatakan sembuh. Empat lainnya masih dalam perawatan dan dalam kondisi stabil," kata Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu, Judha Nugraha, saat memberikan keterangan di Jakarta, Rabu (1/4/2020).

Para Jamaah Tabligh itu saat ini terdampak kebijakan lockdown yang diterapkan Pemerintah India hingga 14 April mendatang.

Kebijakan itu diambil setelah sejumlah kasus positif ditemukan di negara tersebut.

Baca juga: Pasien Ketujuh Positif Corona di NTB Pernah Ikut Tabligh Akbar di Makassar

Menurut Judha, Duta Besar RI untuk India Sidharto Reza Suryodipuro telah menemui para jemaah tersebut.

Dubes mengimbau agar WNI di sana dapat mematuhi imbauan yang disampaikan oleh Pemerintah India.

"KBRI di New Delhi akan membantu warga negara kita yang menjadi jemaah tablig untuk mengurus perpanjangan visa tinggal di India, jika visa mereka mendekati akhir," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com