Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2020, 13:00 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Ramelan (42), seorang warga Dusun Pir lok I Desa Harapan Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, tewas setelah diterkam harimau.

Peristiwa naas tersebut terjadi pada Sabtu (4/4/2020) malam.

Saat ditemukan warga, korban tewas dalam kondisi mengenaskan dengan sejumlah bagian tubuh yang tak lagi utuh.

Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Teuku Fathir Mustafa mengatakan, kasus tersebut terungkap saat istri korban merasa khawatir suaminya tak segera kunjung pulang dari ladang sekitar pukul 19.00 WIB.

Terlebih, suaminya tidak menjawab saat ponselnya dihubungi.

"Istri korban sempat menghubungi telpon seluler, namun tidak diangkat. Lalu istri korban menghubungi tetangga atas nama Supri dan kawan-kawan menanyakan keberadaan suaminya," kata AKP Teuku Fathir Mustafa dilansir dari Tribunjambi.com, Minggu (5/4/2020).

Baca juga: Orangtua Siswi SMP Sempat Khawatir, Sebelum Anaknya Dibunuh dan Diperkosa Oknum Pembina Pramuka

Karena tak kunjung pulang, sekitar 10 warga akhirnya berusaha melakukan pencarian di sekitar lokasi ladang.

Di lokasi itu, warga menemukan sepeda motor dan barang milik korban.

Tak jauh dari lokasi itu, warga kaget karena melihat seekor harimau.

Namun, mereka tak berani mendekat karena merasa jumlahnya terbatas. Akhirnya, mereka mencari bantuan warga lainnya untuk membantu melakukan pencarian korban.

Baca juga: Detik-detik Bocah 5 Tahun Tewas di Selokan, Berawal Diajak Beli Pulsa oleh Ibunya

Setelah kembali datang di lokasi tersebut, warga berhasil menemukan korban. Namun, saat itu korban sudah dalam kondisi tewas secara mengenaskan.

"Kondisi jasad mengenaskan. Leher, isi perut dan alat kelaminnya telah hilang. Dari luka-luka, dapat disimpulkan korban meninggal dunia karena bekas gigitan dan cakaran harimau," ujarnya.

Oleh warga kemudian jenazahnya dievakuasi lalu dimakamkan.

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Pria di Langkat Tewas Diterkam Harimau, 50 Warga Lakukan Pencarian, Korban Ditemukan Mengenaskan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Terkendala Jaringan Saat Sidang 'Online', Hakim Telepon Saksi di Papua dalam Perkara Pengacara Lukas Enembe

Terkendala Jaringan Saat Sidang "Online", Hakim Telepon Saksi di Papua dalam Perkara Pengacara Lukas Enembe

Nasional
Pemilu Dalam Dinamika Geopolitik

Pemilu Dalam Dinamika Geopolitik

Nasional
Luhut Menangis Saat Pelantikannya, KSAD Maruli: Beliau Dulu Punya Cita-cita Jadi KSAD

Luhut Menangis Saat Pelantikannya, KSAD Maruli: Beliau Dulu Punya Cita-cita Jadi KSAD

Nasional
Harta Kekayaan KSAD Baru Maruli Simanjuntak Capai Rp 52,8 M

Harta Kekayaan KSAD Baru Maruli Simanjuntak Capai Rp 52,8 M

Nasional
Bawaslu: KPU Langgar Administrasi karena Keterwakilan Caleg Perempuan Tak Capai 30 Persen

Bawaslu: KPU Langgar Administrasi karena Keterwakilan Caleg Perempuan Tak Capai 30 Persen

Nasional
Jabat KSAD, Pangkat Maruli Simanjuntak Naik Jadi Jenderal TNI

Jabat KSAD, Pangkat Maruli Simanjuntak Naik Jadi Jenderal TNI

Nasional
Profil KSAD Baru Maruli Simanjuntak, Pernah Jabat Danrem Surakarta

Profil KSAD Baru Maruli Simanjuntak, Pernah Jabat Danrem Surakarta

Nasional
Anies Sebut Investasi di Indonesia Didorong Tinggi, tetapi Tak Serap Banyak Tenaga Kerja

Anies Sebut Investasi di Indonesia Didorong Tinggi, tetapi Tak Serap Banyak Tenaga Kerja

Nasional
Dugaan Kebocoran Data Pemilih Diperkirakan Bisa Membahayakan Pemilu

Dugaan Kebocoran Data Pemilih Diperkirakan Bisa Membahayakan Pemilu

Nasional
Pakar Klaim Sudah Beritahu KPU soal Kerawanan Sistem Data Pemilih

Pakar Klaim Sudah Beritahu KPU soal Kerawanan Sistem Data Pemilih

Nasional
Dugaan Data Pemilih KPU Bocor, Peretas Diperkirakan Akses Admin Sidalih Secara Ilegal

Dugaan Data Pemilih KPU Bocor, Peretas Diperkirakan Akses Admin Sidalih Secara Ilegal

Nasional
Akan Gelar Debat Capres 5 Kali, KPU: Kemungkinan di Jakarta Semua

Akan Gelar Debat Capres 5 Kali, KPU: Kemungkinan di Jakarta Semua

Nasional
Mahfud Minta KPU Buat Sistem yang Tidak Bisa Dibobol Peretas

Mahfud Minta KPU Buat Sistem yang Tidak Bisa Dibobol Peretas

Nasional
Pengamat: Debat Pilpres Jangan Cuma Kampanye, Harus Ada Pertengkaran Pikiran

Pengamat: Debat Pilpres Jangan Cuma Kampanye, Harus Ada Pertengkaran Pikiran

Nasional
Hadiri Pelantikan Maruli Simanjuntak Jadi KSAD, Luhut Menangis

Hadiri Pelantikan Maruli Simanjuntak Jadi KSAD, Luhut Menangis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com