JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menjelaskan ada empat kelompok yang harus melakukan isolasi atau karantina untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19 yang disebabkan virus corona.
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin (6/4/2020).
"Siapa saja yang harus melakukan isolasi? Pertama, individu yang terkonfirmasi sakit (tertular Covid-19) manakala dari pemeriksaan swab kita temukan virusnya. Berarti dia sakit, artinya dia pasti menularkan," ujar Yuri.
Baca juga: PLN Jamin Pasokan Listrik di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Aman
Kedua, kata dia, individu yang kemungkinan sakit.
"Yakni orang yang dari pemeriksaan rapid test itu hasilnya positif. Maka kita katakan mungkin dia sakit. Atau kita yakini dia kemungkinan besar sakit, " lanjutnya.
Ketiga, yakni individu yang merasakan keluhan yang mengarah atau menyerupai gejala Covid-19.
Keluhan yang paling sering dirasakan, tutur Yuri, antara lain panas disertai batuk kemudian nafas yang tidak nyaman.
"Itu kita anggap sebagai orang yang mungkin sakit," katanya.
Baca juga: ITB Ciptakan Ventilator Portabel, Akan Didonasikan ke Berbagai Rumah Sakit
Selain ketiga kelompok itu, Yuri mengingatkan ada individu yang tidak merasakan keluhan tertentu tetapi terjangkit Covid-19.
Kelompok keempat inilah yang menurutnya harus berhati-hati.
"Di dalam kondisi sekarang ini, sebaiknya kita nyatakan sudahlah dia sebaiknya melakukan isolasi diri," tegas Yuri.
Menurut Yuri, isolasi diri menjadi kunci dalam mencegah dan mengendalikan penularan Covid-19.
Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Pemerintah Khawatirkan Penularan dari OTG
"Manakala mekanisme transformasi penyakit ke sumber ke orang yang sakit ini masih berlangsung terus maka, kita akan tahu penularan akan jalan terus. Karenanya, yang sakit inilah yang harus kita lakukan pemisahan," ungkap Yuri.
Isolasi juga bertujuan memisahkan antara sumber penyakit dengan masyarakat sekitarnya.
"Jadi kalau bicara soal isolasi berarti kita memisahkan sumber penyakid dengan masyarakat lain. Intinya begitu," tambah Yuri.
Diberitakan, pemerintah menyatakan bahwa jumlah pasien Covid-19 yang disebabkan virus corona masih bertambah.
Baca juga: SERIAL INFOGRAFIK VIRUS CORONA: Apa Itu OTG?
Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah pusat hingga Minggu (5/4/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 2.273 pasien Covid-19 di Tanah Air.
Dengan demikian, terdapat penambahan 181 pasien yang dinyatakan positif virus corona dalam 24 jam terakhir.
Pemerintah juga menyatakan bahwa ada penambahan pasien sembuh sebanyak 14 orang.
Penambahan ini menyebabkan total ada 164 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Kemudian, terdapat penambahan 7 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Total terdapat 198 kasus pasien yang meninggal setelah sebelumnya mengidap Covid-19.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.