Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur NTB Sebut Pandemi Virus Corona Beri Peluang Ekonomi bagi Masyarakat Produksi APD Mandiri

Kompas.com - 04/04/2020, 12:08 WIB
Tsarina Maharani,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengatakan, pandemi virus corona di Tanah Air memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat.

Menurut dia, kelangkaan alat pelindung diri (APD), seperti masker, membuka kesempatan bagi masyarakat memproduksi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

"Kami mungkin melihat ini ada peluang juga dari sisi ekonomi," kata Zulkieflimansyah dalam diskusi "Daerah Menghadapi Corona" yang diselenggarakan Populi Center dan Smart FM Network, Sabtu (4/4/2020).

Baca juga: Bertambah 2, Kasus Positif Covid-19 di NTB Jadi 8 Orang

"Cara bepikir ini harus diubah. Bikin masker teknologinya enggak canggih-canggih amat, bisa kita bikin di sini. APD kita bisa bikin sendiri di sini," lanjut dia.

Selain itu, cairan disinfektan yang juga kini jadi kebutuhan bisa diproduksi secara mandiri.

Menurut Zulkieflimansyah, pandemi virus corona ini sekaligus menggeliatkan kebanggaan tentang produk-produk dalam negeri.

"Ini celah bagi kita untuk meng-introduce semangat yang selama ini kita lupakan, bangga menggunakan produk kita sendiri," ujar Zulkieflimansyah.

Baca juga: Pasien Ketujuh Positif Corona di NTB Pernah Ikut Tabligh Akbar di Makassar

Dia mengatakan hal ini sudah terbukti di NTB. Zulkieflimansyah menyatakan Usaha Kecil Masyarakat (UKM) menjadi hidup di tengah pandemi virus corona.

"Sekarang di NTB tidak lagi langka. Sekarang kami bikin sndiri. UKM jadi hidup, ketimbang kita teriak-teriak di media sosial, di tempat tidur, kita bikin sendiri sekarang," kata dia.

"Nah, sekarang APD ngapain kita impor? Kita capacity, capability untuk memproduksi sendiri. Ini kesempatannya," imbuhnya.

Berkaitan dengan penanganan Covid-19 di daerah, Zulkieflimansyah mengatakan Presiden Joko Widodo intens berkomunikasi dengan pemerintah daerah.

Baca juga: Banyak Warga Mudik, Jumlah ODP di NTB Mencapai 1.025 Orang

Ia mengatakan kebijakan pemerintah daerah beriringan dengan pemerintah pusat.

"Langkah kami ini betul-betul terukur, berkoordinasi pemerintah pusat dan dalam hal ini juga berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota," kata Zulkieflimansyah.

"Tentu tugas kami yang utama adalah, pertama, bagaimana mengatur ritme supaya mampu mengantisipasi wabah virus corona dengan baik dan persoalan teknis kesehatan lain," lanjutnya.

Ia pun mengatakan dapat memahami kebijakan yang ditetapkan pemerintah pusat, seperti misalnya keputusan belum ditetapkan karantina wilayah atau lockdown.

Menurut Zulkieflimansyah, peringatan soal pembatasan sosial atau social distancing sudah cukup.

Namun, ia meminta dampak ekonomi terhadap masyarakat juga betul-betul diperhatikan jika pandemi ini berlangsung lama.

"Kami apresiasi apa yg dilakukan pemerintah dan mengerti betul pertimbangan-pertimbangannya, karena itu kami rasakan sendiri. Kami paksakan orang social distancing, kemudian tetap berada di rumah, kalau dampak ekonomi sosialnya tidak diperhatikan kasihan juga," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com