Untuk selanjutnya, pemerintah akan menambah fasilitas diagnosis dengan mengaktifkan alat berupa mesin TB-TCM.
"Kita akan mengaktifkan beberapa alat diagnostik yang semula kita pakai untuk pemeriksaan tuberkolusis (TBC). Ternyata secara teknologi (alat itu) bisa dikonversi untuk digunakan melaksanakan pemeriksaan Covid-19," kata dia.
Baca juga: Gunakan Mesin TB-TCM, Pemeriksaan Spesimen Covid-19 Bisa Lebih Banyak dan Cepat
Yuri mengatakan, jumlah mesin TB-TCM itu cukup banyak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Namun, untuk aktivasi pemeriksaan Covid-19 masih diperlakukan beberapa konversi dari mesin dan kemudian beberapa setting secara khusus.
"Kita akan bekerja keras untuk mengerjakan ini semuanya," kata Yuri.
Lebih lanjut dia menyampaikan, penambahan fasilitas pengujian ini dilakukan untuk mempercepat penemuan dan pemutusan rantai penularan Covid-19 di tengah masyarakat.
"Salah satu yang bisa kita lakukan untuk memutus rantai penularan adalah menemukan kasus baru di tengah masyarakat," kata Yuri.
Ancaman penyakit lain
Achmad Yurianto juga mengingatkan bahwa saat ini Indonesia telah memasuki masa pancaroba.
Selama masa ini, akan terjadi peningkatan kasus demam berdarah.
Yuri pun meminta supaya masyarakat menerapkan gaya hidup sehat, supaya ancaman demam berdarah tak memperparah pandemi Covid-19.
"Pada musim pancaroba di bulan-bulan April hingga Mei, secara statistik data kita masih sering menunjukkan peningkatan kasus demam berdarah," kata Yuri saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (3/4/2020).
Baca juga: Masyarakat Diingatkan soal Pencegahan DBD supaya Tak Memperparah Wabah Corona
"Oleh karena itu jangan sampai ini memperburuk kondisi pandemi Covid-19," ucap dia.
Yuri mengatakan, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya demam berdarah.
Utamanya yaitu melakukan pembersihan sudut-sudut rumah yang kemungkinan menjadi sarang nyamuk.
Menurut Yuri, momen ini menjadi waktu yang tepat untuk membersihkan rumah, karena masyarakat tengah diimbau tak keluar rumah demi mencegah penyebaran corona.
"Waktu kita cukup banyak berada di rumah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.