Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Tanya Ridwan Kamil soal Antisipasi Kedatangan Orang Rantau dan TKI, Ini Jawabannya

Kompas.com - 03/04/2020, 21:06 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil waspada dengan warganya yang akan mudik ke kampung halaman dari daerah-daerah zona merah Covid-19.

Terlebih, kata dia, selain mereka yang merantau akan mudik, sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia juga akan pulang ke Tanah Air.

"Mungkin juga bukan hanya mudik Jakarta. Sekarang sudah mulai ada mudik dari Malaysia, TKI yang mudik. Ini harus dipersiapkan dengan baik," ujar Ma'ruf saat video conference dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Jumat (3/4/2020).

Baca juga: Ditanya Wapres Dampak Karantina Wilayah Cegah Covid-19, Ini Kata Ridwan Kamil

Ma'ruf mengatakan, kebijakan soal mudik saat ini memang baru berupa imbauan walaupun tak ada larangan yang keras dari pemerintah.

Ia pun ingin mengetahui apa langkah Emil, sapaan Ridwan Kamil, untuk mengantisipasi virus corona.

"Masalah pasti tentang mudik ini kan yang sudah ditetapkan itu, diimbau untuk mudik tapi tidak ada larangan. Dalam arti larangan yang keras. Konsekuensi ini pasti akan ada di daerah-daerah penerima," kata dia.

"Apa langkah yang akan diambil lagi dalam edukasi masyarakat supaya bisa menghambat?" kata Ma'ruf.

Baca juga: Pemakaman Pasien Corona Ditolak Warga, Ini Solusi Ridwan Kamil

Menanggapinya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya sudah membagikan alat rapid test gelombang dua baru ke terminal-terminal dan point of entry.

"Kalau ada pemudik dari Jabodetabek atau Malaysia datang, maka prosedurnya kami latih petugas terminal, bandara, pelabuhan untuk punya ruangan khusus yang tidak hanya mengetes suhu selesai tapi kalau dicurigai lemas, batuk/pilek kami profiling langsung dites 15 menit. Itu sudah jadi SOP, minimal disaring di lapangan," terang dia.

Namun, apabila sudah ada pemudik yang kembali ke desanya, maka ia telah memberi perintah kpeada RT/RW untuk melaporkan langsung yang bersangkutan ke polsek.

Baca juga: Lapor ke Wapres, Ridwan Kamil Minta Pemerintah Perbanyak Tes Covid-19

Dengan demikian, kata dia, apabila si pendatang tersebut tidak menjaga perilakunya dan tidak mengarantina diri setelah pulang, maka akan diberi tindakan oleh aparat.

"Kalau sudah bocor ke desa-desa, kami perintah RT/RW untuk laporkan langsung ke polsek sehingga jika si pendatang ini tidak jaga perilakunya, tidak karantina diri, polisi dan aparat akan berikan peringatan bahwa Anda membahayakan kesehatan masyarakat," kata dia.

Adapun terkait edukasi kepada masyarakat, pihaknya telah melakukan beberapa langkah.

Meskipun diakuinya edukasi masyarakat menjadi hal yang terberat dibandingkan merawat dan melacak pasien Covid-19.

Baca juga: Cerita Staf Ridwan Kamil Sembuh dari Covid-19, Saksikan Perjuangan Tim Medis Rawat Pasien Corona

Antara lain dengan mewajibkan desa dan RW membuat deklarasi, dengan membentuk Desa Siaga Covid-19 dan 50 RW menjadi RW Siaga Covid-19.

Mereka, diwajibkan membuat struktur organisasi dan spanduk yang dipasang di balai RW dan desanya.

"Kami sudah kerahkan Karang Taruna sebagai tim khusus desinfektan di desa-desa dan RW dengan panduan menyemprot tidak boleh ada manusia, fokus pada benda mati," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com