JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyinggung rendahnya kemampuan membaca para siswa Indonesia dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, melalui sambungan konferensi video, Jumat (3/4/2020).
Jokowi menyatakan hal tersebut mengacu pada survei Program for International Student Assessment (PISA).
"Skor rata-rata PISA 2018 menurun di tiga bidang kompetensi dengan penurunan paling besar di bidang membaca. Kemampuan membaca siswa Indonesia dengan skor 371 di posisi 74, kemampuan matematika skor 379 di posisi 73, kemampuan sains skor 396 posisi 71," kata Jokowi.
Baca juga: Skor PISA 2018, Ari Widowati: Alarm Keras untuk Segera Lakukan Perubahan
Karenanya, ia mengatakan pemerintah masih harus membenahi sektor-sektor tersebut untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.
Jokowi menambahkan, Indonesia telah mengikuti survei PISA selama 7 putaran sejak thn 2000-2018.
Menurut dia, hasilnya mengubah sistem pendidikan Indonesia menjadi lebih inklusif.
Baca juga: Festival Sains dan Budaya 2020, Menggebrak Stigma Peringkat Bawah PISA Siswa Indonesia
"Indonesia telah mengikuti survei PISA selama 7 putaran sejak tahun 2000-2018 dan menunjukkan sistem pendidikan Indonesia berubah menjadi lebih inklusif, terbuka, dan meluas aksesnya selama 18 tahun trakhir," lanjut Jokowi.
"Namun meski kita tahu Indonesia berhasil meningkatkan akses anak usia 15 tahun terhadap sistem sekolah tapi masih perlu upaya lebih besar untuk menekan siswa berprestasi rendah. Ditekan hingga di kisaran 15-20 persen di 2030," tutur Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.