JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, ada 13 dokter meninggal dunia selama wabah Covid-19.
Hal ini disampaikan Doni, dalam rapat kerja dengan Komisi IX melalui konferensi video, Kamis (2/4/2020).
"Data yang masuk dari lapangan 13 dokter kita telah mendahului, meninggal dunia," kata Doni.
Doni mengatakan, Gugus Tugas akan mengelompokkan dokter-dokter yang benar-benar meninggal dunia ketika melaksanakan tugas sebagai tenaga medis Covid-19.
Baca juga: 13 Dokter Meninggal Selama Pandemi Covid-19 di Indonesia
Menurut dia, kemungkinan dari 13 dokter tersebut ada yang meninggal dunia saat tidak melaksanakan tugasnya sebagai tenaga medis.
"Kami mencoba untuk melakukan pengelompokan siapa dokter yang betul-betul berada di garis terdepan yang akhirnya gugur sebagai pahlawan," ujarnya.
"Tapi juga mungkin ada dokter yang gugur dan meninggal, ketika tidak ada hubungan dengan tugasnya sebagai tenaga kesehatan, karena mungkin beda tanggung jawabnya," imbuhnya.
Baca juga: Curhat Istri Almarhum Bani Seventeen, Dokter yang Tangani Pasien Corona
Sebelumnya diberitakan, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mencatat, setidaknya sudah 13 dokter yang meninggal dunia selama penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Menurut Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih, ada dua hal yang mengakibatkan seorang dokter atau tenaga medis dapat terinfeksi virus corona.
Pertama, tenaga medis tersebut tertular pasien yang tidak mengetahui bahwa pasien yang ditangani positif Covid-19.
"Sehingga, dokter tersebut (menjadi) kurang waspada," kata Daeng lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (2/4/2020).
Baca juga: Meninggal Dunia karena Corona, Dokter Legendaris NHS Alfa Saadu Sempat Menolak Dirawat di RS
Kedua, karena minimnya jumlah alat pelindung diri yang memenuhi standar dan memadai untuk digunakan tenaga medis selama menangani pasien.
Untuk itu, ia berharap agar pemerintah dapat lebih terbuka terkait data pasien.
Meski ada aturan yang mewajibkan data pasien dirahasiakan, tetapi setidaknya informasi itu dapat diberitahukan secara terbatas kepada petugas di rumah sakit yang sedang menangani untuk meningkatkan kewaspadaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.