KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Megawati Minta Kader PDIP Memutus Rantai Penyebaran Covid-19, Wali Kota Hendi Siap Kawal

Kompas.com - 02/04/2020, 20:29 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Mantan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri menegaskan kepada para kepala daerah kader PDI Perjuangan di Indonesia untuk fokus bergotong royong memutus mata rantai penyebaran virus corona.

"Kita harus putus mata rantainya, masyarakat perlu dipandu, mereka perlu pemimpinnya ada, jangan diam saja, tapi harus disiplin. Buat jarak 2 meter, selalu memakai masker, dan dimanapun harus selalu mencuci tangan," pesan Megawati dalam telekonferensinya, Rabu (2/4/2020).

Mantan Presiden Wanita Indonesia pertama melakukan telekonferensi kepada sekitar 146 kepala daerah dari Kader PDI Perjuangan di seluruh Indonesia, termasuk Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Pertemuan lewat media online ini dipandu Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dan sejumlah pengurus pusat partai berlambang banteng itu. Mereka adalah Puan Maharani, Prananda Prabowo, Juliari P Batubara, dan Eriko Sotarduga.

Baca juga: Cerita 4 Pasien Sembuh dari Corona di Semarang, Kuncinya Gembira

Pada kesempatan tersebut, Megawati menyampaikan adanya 7 kepada para kadernya, yaitu:

Pertama, agar seluruh kader PDIP dapat menyosialisasikan Fatwa MUI terkait dengan pemakaman jenazah penderita coronavirus diease 2019 (Covid-19).

Kedua, agar seluruh kader partai di Tiga Pilar Partai terus mencermati perkembangan situasi untuk bergerak cepat melakukan langkah antisipasi.

Ketiga, fokus berupaya menghentikan penularan dengan karantina, menjaga jarak sejauh 2 meter, mencuci tangan, menggunakan masker, serta fokus mempersiapkan sistem logistik kebutuhan pokok bagi rakyat miskin.

Baca juga: Pemkab Semarang Geser Anggaran Pilkada untuk Penanganan Covid-19

Keempat, Megawati meminta agar seluruh kepala daerah dapat mempelajari dan mendukung program bantuan pengamanan sosial.

Kelima, menyiapkan lahan pemamakaman secara khusus untuk korban bencana dalam keadaan darurat.

Keenam, Megawati meminta agar seluruh kadernya dapat terus mengedepankan kerja gotong royong untuk kemanusiaan.

Terakhir, ia mendorong gerakan menanam terhadap tanaman apapun yang dapat dikonsumsi.

"Kita mesti menjaga diri kita sendiri, tetapi juga sebagai pemimpin kita juga harus memberi contoh kepada orang banyak," kata putri dari Mantan Presiden RI ke-1 itu.

Wali Kota Hendi siap kawal 

Menanggapi adanya instruksi Megawati Soekarnoputri Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) sebagai kader PDI Perjuangan di Ibu Kota Jawa Tengah siap mengawal dan menjalankan tugasnya.

"Poin- poin yang disampaikan Ibu Ketua Umum menjadi guidance yang penting bagi kami. Misalnya terkait sosialisasi pencegahan dan bantuan pengamanan sosial yang hari ini sudah berjalan di Kota Semarang, akan kami tingkatkan lagi," tutur wali kota yang akrab disapa Hendi ini. 

Sementara itu, mengenai persiapan area pemakaman korban bencana dalam keadaaan darurat, dan gerakan menanam tanaman untuk dikonsumsi, Hendi mengungkapkan Kota Semarang sudah melakukannya

Baca juga: Kurangi Pergerakan Masyarakat, Pemkot Semarang Tutup Jalan Protokol

"Untuk area pemakaman khusus, Pemerintah Kota Semarang telah menyiapkannya untuk keadaaan darurat di daerah Mijen," kata dia.

Adapun untuk gerakan menanam tanaman, lanjut Hendi, Pemkot Semarang telah mendorongnya melalui pembagian 10.000 paket jamu rempah cegah Corona,

"Jamu ini juga dapat dibuat oleh masyarakat secara mandiri," ujar Hendi.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com