Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen MUI Imbau Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan Terkait Covid-19

Kompas.com - 02/04/2020, 08:12 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI) Anwar Abbas mengatakan banyak cara untuk berbuat baik di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Kata dia, salah satu yang bisa dilakukan masyarakat untuk berbuat baik antarsesama adalah mematuhi protokol kesehatan Covid-19 yang sudah ditentukan.

"Cara terbaik yang bisa kita lakukan untuk supaya kita bisa berbuat baik kepada orang lain adalah dengan mematuhi protokol medis yang ada," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/4/2020).

Baca juga: Update per 1 April: Total 1.667 Kasus Covid-19, Pemerintah Siapkan Metode Pemeriksaan Baru

"Karena cara-cara yang disarankan dalam protokol medis tersebut adalah cara-cara yang didasarkan kepada ilmu pengetahuan yang bisa dipertanggungjawabkan," sambung dia.

Menurut Anwar, mematuhi protokol kesehatan sama dengan berbuat baik pada diri sendiri dan orang lain.

Sehingga, ia mengimbau seluruh masyarakat khususnya umat muslim untuk terus mematuhi protokol kesehatan yang ada.

"Karena dengan itu insya Allah kita dan orang lain akan mendapatkan kemashlahatan serta terhindar dari bahaya dan malapetaka yang kita takutkan," ungkapnya.

Baca juga: MUI: Hindari Ibadah dengan Cara Berkerumun

Sebelumnya, Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi), Adamas Belva Syah Devara mengatakan, saat ini banyak anak muda yang menganggap remeh virus corona (Covid-19).

Padahal, menurut Belva, Covid-19 sangat berbahaya dan tidak bisa dianggap remeh.

"Ironisnya banyak sekali ini, penyakit yang paling harus dibasmi adalah banyak anak muda yang meremehkan, 'oh ini tidak berbahaya untuk saya'. Ini yang sangat bahaya," kata Belva di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020).

"Mungkin tidak berbahaya untuk Anda, tapi ini berbahaya untuk orang tua Anda, untuk kakek, nenek Anda, untuk orang tua saya, untuk kakek, nenek saya juga," lanjutnya.

Baca juga: Cegah Covid-19, MUI: Shalat di Rumah adalah Keutamaan

Belva menjelaskan, berdasarkan hasil tes yang dilakukan Korea Selatan, hampir 30 persen orang yang terpapar Covid-19 adalah anak muda dengan usia 20-29 tahun.

Oleh karena itu, kata dia, anak muda memiliki potensi lebih besar untuk menularkan Covid-19 pada orang lain.

"Kalian tetap keluar rumah tetep wara-wiri sana sini itu adalah kuncinya untuk virus ini menyebar dengan cepat. Karena biasanya anak muda ini yang juga paling banyak bergerak mobilitasnya paling banyak," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com