Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Polri soal Calon Perwira Polisi yang Positif Covid-19 Seusai Rapid Test

Kompas.com - 02/04/2020, 07:57 WIB
Devina Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Virus corona tidak pandang bulu dan dapat menjangkiti siapapun.

Baru-baru ini masyarakat ramai memperbincangkan soal kondisi para siswa di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) Sukabumi.

Awalnya, polisi mengatakan terdapat tujuh siswa Setukpa yang dinyatakan positif terjangkit Covid-19.

Baca juga: Polri Konfirmasi 7 Siswa Setukpa Lemdikpol Terjangkit Corona

Informasi tersebut diungkapkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono.

"Kami menemukan tujuh siswa yang positif corona," kata Argo melalui siaran langsung di laman Facebook Divisi Humas Polri, Selasa (31/3/2020).

Ia menambahkan, para siswa tersebut sedang menjalani isolasi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Namun belakangan, informasi tersebut diralat oleh Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen (Pol) Musyafak.

Baca juga: Diralat, Polri Sebut 7 Polisi Siswa Setukpa Bukan Positif Covid-19 tetapi Berstatus PDP

Musyafak mengatakan, ketujuh siswa tersebut belum dipastikan terjangkit Covid-19.

Namun, ketujuh polisi berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).

“Mohon diralat, bukan Covid-19 positif tapi statusnya PDP yang tujuh orang di RS Polri itu,” kata Musyafak ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (1/4/2020).

Menurutnya, ketujuh siswa polisi dinyatakan positif usai menjalani rapid test Covid-19.

Ia menegaskan, hasil rapid test tersebut tak menjamin ketujuh siswa positif terjangkit Covid-19.

Baca juga: 300 Polisi yang Rapid Test-nya Positif Dikarantina 14 Hari

Namun, para siswa sudah menunjukkan gejala Covid-19, yaitu demam. Maka dari itu mereka dirujuk ke RS Polri.

"Kan hanya baru pemeriksaan rapid test, tapi sudah ada gejala demam,” ujarnya.

Kini, kata Musyafak, ketujuh polisi tersebut dalam kondisi stabil. Pihaknya sedang menunggu hasil tes swab dari para siswa.

300 siswa

Dengan adanya ketujuh siswa tersebut, polisi akhirnya melakukan rapid test Covid-19 terhadap 1.550 polisi di Setukpa.

Hasilnya, 300 siswa dinyatakan positif.

"Sesuai dengan perintah Bapak Kapolri, karena sehubungan adanya pemberitaan tentang siswa Setukpa yang ada di Sukabumi ini terjangkit atau positif corona, maka kami cek ke sini,'' kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (1/4/2020).

Baca juga: Hasil Rapid Test, 300 Siswa Sekolah Polisi di Sukabumi Terpapar Corona

Dihubungi terpisah, Musyafak kembali menegaskan, hasil rapid test tak menjamin para calon perwira polisi itu positif terjangkit Covid-19.

“Dari rapid test ini, hasilnya 300 siswa positif, tapi rapid test, bukan Covid-19. Ini yang harus diluruskan, karena rapid test hanya memeriksa antibody, antibody saja tidak spesifik Covid-19,” kata Musyafak ketika dihubungi Kompas.com, Rabu.

Kendati demikian, pihaknya menangani 300 siswa polisi tersebut sebagai orang dalam pengawasan (ODP) sejak dua hari lalu.

Artinya, mereka dikarantina dalam dormitori di Setukpa selama 14 hari. Setiap siswa menempati sebuah ruangan tersendiri.

Para siswa juga disuntik vitamin C demi meningkatkan daya tahan tubuh.

Sejauh ini, berdasarkan pemeriksaan sementara, Musyafak menuturkan, para siswa polisi tersebut dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gejala Covid-19.

"Kemarin foto rontgen, saya mau melihat apakah ada gangguan pada paru-parunya, ternyata normal semua,” ujar dia.

Baca juga: 300 Polisi Positif Usai Jalani Rapid Test, Kapusdokkes: Belum Tentu Covid-19

Nantinya, para siswa baru akan mengikuti pemeriksaan swab virus corona usai masa karantina selama 14 hari.

“Kecuali sudah ada gejala, batuk, pilek, demam, bahkan sesak nafas, itu perlu tes swab,” tuturnya.

"Tapi kalau belum ada gejala sebagaimana masyarakat yang kontak erat dengan pasien enggak ada gejala, ODP, kan enggak perlu swab, yang di swab adalah yang ada di rumah sakit, yang ada gejalanya, yang dia sesak nafas, batuk, jangan sampai sia-sia,” sambung Musyafak.

Sementara itu, siswa lainnya yang dinyatakan negatif dari hasil rapid test Covid-19 telah kembali ke Sekolah Polisi Negara (SPN) di polda masing-masing.

Para polisi itu juga menjalani karantina mandiri selama 14 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com