"Jaga jarak aman ketika berkomunikasi setidaknya 2 meter, cuci tangan dengan sabun dengan air mengalir, hindari menyentuh wajah, tetap aman dan produktif di rumah. Lakukan dengan disiplin," kata Yuri.
Baca juga: Mari Jaga Kampung Halaman Tetap Sehat dengan Tidak Mudik
Selain itu, Yuri kembali mengingatkan agar masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan mudik menjelang Lebaran.
Yuri mengatakan, virus corona menyebar karena pergerakan manusia.
"Jaga kampung kita tetap sehat, jadi sebaiknya jangan lakukan perjalanan jauh, sebaiknya tidak mudik," kata dia.
"Virus ini berpindah karena dibawa manusia. Pergerakan manusia yang tidak terkendali akan jadi masalah," ujar Yuri.
Belum ada obatnya
Menurut Yurianto, hingga saat ini belum ada pengobatan yang secara resmi dinyatakan bisa menyembuhkan Covid-19.
"Kita belum mendapatkan pengobatan yang secara definitif menjadi standar dunia (untuk Covid-19). Baik obat maupun vaksin," ujar Yuri.
Penyebabnya, kata Yuri, virus corona merupakan jenis virus baru.
Para ahli hingga saat masih terus mengembangkan penelitian untuk pengobatan Covid-19.
"Para ahli dan sejumlah institusi secara terus menerus mengembangkan riset terkait ini. Tentunya di bawah WHO," tutur Yuri.
Baca juga: Jubir Pemerintah: Saat ini Belum Ada Obat dan Vaksin untuk Sembuhkan Covid-19
Merujuk kepada kondisi ini, menurut dia, yang sebaiknya dilakukan berbagai pihak yakni kedisiplinan menerapkan berbagai langkah pencegahan untuk memutus rantai penularan.
Salah satunya, kata Yuri, dengan melakukan intervensi untuk saling menjauhkan diri dari kontak dekat di suatu wilayah.
"Hal ini terbukti efektif dalam menekan penularan virus. Kita harapkan semua orang mau berkontribusi untuk menekan laju penularan dengan cara ini," tambahnya.
Lebih dari 6.500 spesimen diperiksa
Pemerintah sejauh ini sudah melakukan uji terhadap lebih dari 6.500 spesimen dengan metode tes PCR (polymerase chain reaction).
Uji spesimen dilakukan di 34 laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Sudah lebih dari 6.500 spesimen yang dikirimkan ke 34 laboratorium di seluruh Indonesia yang digunakan untuk menguji dan menentukan diagnosis pemeriksaan PCR," kata Yuri.
"Ini akan memakan energi dan SDM cukup banyak dan akan terus kita lakukan," imbuhnya.
Baca juga: Wabah Corona, Lebih dari 6.500 Spesimen Sudah Diuji dengan Tes PCR
Yuri mengatakan, pemerintah bakal melangkah lebih agresif untuk menemukan kasus positif baru.