JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, penggunaan masker tidak bisa membunuh virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.
"Masker tidak membunuh virus, tetapi masker hanya melindungi saja agar tidak terpapar virus itu," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Rabu (1/4/2020).
Menurut Yuri, hal yang secara ilmiah terbukti bisa menghancurkan virus penyebab Covid-19 adalah sabun dan detergen.
Baca juga: Pemprov DKI Butuh Bantuan APD, Sarung Tangan, dan Masker untuk Tenaga Medis
Sehingga, dia menegaskan bahwa mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir menjadi sangat penting.
"Minimal selama 20 detik dan lakukan sesering mungkin," tegas Yuri.
Dia mengingatkan bahwa mungkin saja individu tidak berkontak dekat dengan pasien yang positif Covid-19.
Namun, virus corona yang berada di dalam droplet (dahak) orang sakit bisa terjatuh dan menempel di barang-barang yang digunakan masyarakat umum.
Baca juga: Fasilitas Cuci Tangan Disebar di Beberapa Titik di Jakarta
"Misalnya handle pintu atau meja. Tangan kita seringkali tanpa sengaja menyentuh benda-benda itu, kemudian virusnya berpindah ke tangan kita, " jelas Yuri.
Tangan yang tidak dicuci, kemudian langsung menyentuh mata, hidung, mulut atau digunakan untuk makan bisa menjadi penghantar yang sangat baik untuk masuknya virus corona ke dalam tubuh.
"Oleh karena itu, tetap perhatikan pentingnya cuci tangan ini, " tegas Yuri.
Sebelumnya, Yurianto mengungkapkan adanya tambahan kasus baru pasien positif Covid-19 pada Rabu (1/4/2020).
Baca juga: Gojek Impor 5 Juta Masker untuk Mitra Driver
"Ada penambahan kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 149. Sehingga total ada 1.677 kasus pasien positif Covid-19 hingga saat ini, " ungkap Yuri.
Kemudian, dari data tersebut tercatat pula penambahan pasien yang sembuh sebanyak 22 orang.
Secara akumulatif, jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 hingga hari ini sebanyak 103 orang.
Yuri juga menyebut ada tambahan 21 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. "Oleh karenanya, hingga saat ini total ada 157 pasien positif Covid-19 yang meninggal," lanjut Yuri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.