Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Gandeng Tokoh Agama Sosialisasikan Bahaya Covid-19

Kompas.com - 01/04/2020, 13:49 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diminta menggandeng tokoh-tokoh agama untuk menyosialisasikan bahayanya virus Corona ke masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di wilayah perkampungan dan pedesaan.

Direktur Center for Media and Democracy LP3ES Wijayanto mengatakan, masayarakat pedesaan dan perkampungan umumnya lebih mendengar para tokoh karena mereka dianggap sebagai sumber kebenaran.

"Siapa yang dianggap benar oleh masyarakat terutama yang di kampung-kampung di desa-desa, adalah ustad di kampungnya, ustaz di daerah yang setiap hari jadi imam shalat misalnya. Jadi pendeta, jadi pastor, jadi biksu, mereka punya umat sehingga apa yang mereka sampaikan lebih didengar oleh masyarakat," kata Wijayanto dalam diskusi online, Rabu (1/4/2020).

Baca juga: Soal Penanganan Covid-19, Jokowi: Belum Ada Pemda yang Bertentangan

Kendati demikian, Wijayanto menilai tokoh-tokoh agama belum sepenuhnya memahami bahayanya Covid-19 bila melihat masih banyaknya kegiatan ibadah yang masih digelar di sejumlah kota.

Menurut Wijayanto, hal itu disebabkan oleh sebagian tokoh agama yang tidak mempercayai temuan sains.

Oleh karena itu, pemerintah harus dapat bersinergi bersama para tokoh agama dan para ilmuan untuk menyampaikan informasi terkait penyebaran Covid-19.

"Bangun sinergi antara pemerintah, ilmuan, dan agamawan di daerah, pemerintah harus bergerak cepat memberi informasi dan penyerahan bantuan melalui civil society," kata Wijayanto.

Di samping itu, ia berpendapat, para tokoh agama juga dapat mengeluarkan aturan yang tegas melarang kegiatan ibadah di keramaian, misalnya shalat Jumat berjamaah, dan bukan sekadar tidak mewajibkannya di wilayah-wilayah tertentu.

"Kita harus asumsikan seperti saran ilmu pengetahuan bahwa sekarang work from home atau mengungsi di rumah berlaku untuk siapa pun dan di daerah manapun karena kalau kita perhatikan zona merah sudah ada di mana-mana sepanjang Pulau Jawa,"ujar Wijayanto.

Baca juga: Warga dari Zona Merah Covid-19 Dilarang Masuk Bali

Ia menyampaikan, kelompok budayawan juga perlu dirangkul pemerintah untuk menyampaikan informasi terkait Covid-19 melalui pendekatan budaya seperti bahasa daerah atau kesenian daerah seperti wayang.

"Di berbagai daerah di Indonesia ada hal-hal semacam wayang ini, nah tontonan ini bisa digunakan sebagai cara untuk menyampaikan kepada publik," kata Wijayanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com