JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta seluruh elemen masyarakat, baik di akar rumput hingga ke tataran pejabat, bersatu padu mendukung seluruh kebijakan pemerintah dalam menangani wabah corona.
Ia pun mengibaratkan seluruh elemen masyarakat ini sebagai rangkaian kereta yang gerbong-gerbongnya bisa saling membahayakan apabila terjadi kecelakaan.
"Kita sekarang berada pada satu rangkaian kereta api, lokomotif depannya adalah kepala negara kita yaitu Pak Jokowi," kata Doni dalam konferensi pers, Senin (30/3/2020).
"Kemudian, kita berada di gerbong-gerbong yang berbeda. Manakala di antara itu ada yang terjatuh, maka bisa jadi gerbong lain akan terguling," lanjut Doni.
Baca juga: Pemerintah Ajak Masyarakat Putuskan Rantai Penularan Covid-19
Oleh karena itu, ia pun meminta agar seluruh tokoh pusat dan daerah termasuk pimpinan partai politik tersebut dapat mendukung seluruh kebijakan pemerintah terkait penanganan Covid-19.
"Saya mengajak kepada tokoh-tokoh baik di pusat maupun daerah, termasuk juga para pimpinan partai politik untuk bisa mendukung kebijakan politik negara," kata dia.
Apalagi, kata dia, virus corona belum diketahui kapan akan berakhir meski sejumlah pakar dari beberapa lembaga telah melaporkan prediksi kepada Presiden Joko Widodo.
Baca juga: BNPB Rekrut 8.763 Relawan Percepatan Penanganan Covid-19
Meski demikian, seluruh ketahanan baik daya tahan di bidang kesehatan, ekonomi dan moralitas bangsa tetap dibutuhkan.
"Oleh karenanya persatuan dan kesatuan menjadi modal utama kita, karena dengan kita bersatu maka segala kesulitan kita bisa diatasi," ujar dia.
Adapun perkembangan per Senin (30/3/2020), jumlah kasus Covid-19 bertambah 129 sehingga total menjadi 1.414 kasus dengan rincian 1.217 dirawat, 122 meninggal, dan 75 sembuh.
Provinsi DKI Jakarta masih menduduki posisi tertinggi dengan 698 kasus, disusul oleh JAwa Barat 180 kasus, Banten 128 kasus, dan Jawa Timur 91 kasus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.