"Saya juga sudah menyarankan untuk mempertimbangkan alternatif persekutuan dan ibadah dengan memanfaatkan media sosial dan teknologi digital dengan mengembangkan e-church," kata Ketua PGI, Pendeta Gomar Gultom, melalui keterangan tertulis, Minggu (15/3/2020).
Meski sudah ada beberapa gereja yang menerapkannya, Gomar tak memungkiri ada pula gereja yang terkendala masalah infrastruktur.
Baca juga: Untuk Cegah Virus Corona, PGI Imbau Kembangkan e-Church
Ia berharap, gereja-gereja dapat lebih siap ke depannya agar umat dapat beribadah di rumah. Sementara itu, gereja yang masih menyelenggarakan ibadah diharapkan menyediakan sejumlah fasilitas, seperti pengukur suhu tubuh dan tempat cuci tangan.
"Gereja yang masih menyelenggarakan ibadah hari ini, kemarin telah saya imbau untuk menyediakan fasilitas cuci tangan, alat pengukur suhu tubuh umat di pintu masuk dan agar melakukan disinfektan ruang ibadah sebelum ibadah dimulai," ujar Gomar.
PGI juga mengimbau semua gereja membentuk posko terkait penanganan wabah virus corona, termasuk Majelis Sinode Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB).
Diketahui, terdapat empat peserta Persidangan Sinode Tahunan GPIB 2020 di Bogor, pada 26-29 Februari 2020, yang dinyatakan positif terjangkit virus corona.
“Untuk posko-posko, ini kami sudah mulai di PGI dengan dibentuknya relawan ini, dan berharap semua sinode-sinode akan melakukan itu, termasuk Sinode GPIB,” kata Kepala Humas PGI, Irma Riana Simanjuntak ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (20/3/2020).
Irma mengatakan, PGI sedang menyiapkan relawan dalam rangka membersihkan rumah ibadah melalui penyemprotan dengan cairan disinfektan. Untuk mencegah penyebaran virus corona saat beribadah di gereja, PGI pun mengimbau seluruh gereja menyelenggarakan ibadah secara online.
"PGI, untuk ibadah sendiri sudah menyarankan untuk melakukan ibadah online, itu salah satu langkah pencegahan," tuturnya.
Selain itu, PGI juga mengimbau jemaat yang merasa tidak sehat atau pernah kontak fisik dengan orang yang diduga terjangkit virus corona agar memeriksakan diri.
KWI mengatakan, para uskup meminta umat Katolik untuk memberikan dukungan berupa gerakan solidaritas membantu masyarakat yang terdampak wabah virus Corona atau Covid-19.
Hal itu dikatakan Sekretaris Komisi Komunikasi Sosial KWI Romo Steven, dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (28/3/2020).
Baca juga: KWI Minta Umat Katolik Buat Gerakan Solidaritas Hadapi Pandemi Covid-19
"Para uskup meminta kepada seluruh umat untuk memberikan dukungan gerakan solidaritas beraksi berbuat di tempat kita masing-masing. Kita diminta untuk membantu orang-orang yang sangat terdampak dalam persoalan ini," ujar Steven.
Semua umat Katolik juga diminta untuk semakin tekun berdoa agar wabah Covid-19 bisa segera mereda.
"Kita mendoakan semua orang yang ada di garda terdepan berhadapan dengan masalah ini. Kita doakan, tetapi kita doakan bukan dengan kerumunan, tetapi kita doakan dalam rumah masing-masing," kata dia.