Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Instruksikan Jajaran Kemenhan Tak Mudik demi Cegah Corona

Kompas.com - 27/03/2020, 20:09 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengintruksikan pegawai Kementerian Pertahanan tidak mudik Lebaran 2020 untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19 yang disebabkan virus corona.

"Seluruh jajaran di Kementerian Pertahanan RI mulai dari pejabat eselon 1 sampai dengan pegawai-pegawai di Kemhan untuk tidak melakukan aktivitas mudik pada tahun ini," ujar Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangan tertulis, Jumat (27/3/2020).

Baca juga: Pemerintah Minta Masyarakat Menunda Mudik ke Kampung Halaman

Adapun intruksi tersebut dikeluarkan melalui Surat Edaran (SE) Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya TNI Agus Setiadi.

Dahnil menyampaikan, instruksi ini disampaikan Prabowo untuk memastikan seluruh pegawai Kemhan aktif melakukan pencegahan dan penanggulangan dini penyebaran virus corona yang semakin masif.

"Instruksi Menhan tersebut bersifat mengikat untuk semua jajaran di Kementerian Pertahanan," kata dia. 

Selain itu, kata Dahnil, jajaran Kemhan diminta aktif untuk menyampaikan upaya pencegahan kepada sanak-saudara, tetangga, dan orang-orang terdekat.

Menurut dia, hal itu penting untuk memastikan penyebaran virus corona tidak semakin meluas.

"Tidak mudik adalah salah satu langkah kemanusiaan dan menjaga sesama yang baik saat ini," kata dia.

Baca juga: Mudik ke Solo, Perantau Harus Karantina Diri 14 Hari di Rumah

Dia menyampaikan, Prabowo juga mengajak kepada seluruh elemen bangsa aktif melakukan pencegahan seperti yang diinstruksikannya kepada seluruh jajaran Kemhan.

Menurut dia, tidak mudik merupakan cara membela negara di tengah wabah corona.

"Mari terus bergotong royong agar wabah Covid 19 ini bisa segera bisa kita tanggulangi segera," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah menyarankan masyarakat untuk tidak mudik ke kampung halamannya masing-masing.

Juru Bicara untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, hal ini diperlukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona ( Covid-19) di Indonesia.

"Mohon bijak dalam kaitan merencanakan apabila nantinya akan mudik. Kami menyarankan hati-hati, sebisa-bisanya (mudik) ditunda sampai kondisi ini menjadi jauh lebih baik," kata Yuri dalam konferesi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020).

Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Ganjar Minta Masyarakat Tidak Mudik Lebaran

Ia mengatakan, ada kondisi-kondisi pada aktivitas mudik yang berpotensi menjadi arena penularan virus corona, misalnya, jika menggunakan transportasi pribadi, rentan terjadi penularan virus di antara sesama anggota keluarga.

"Apalagi kemudian harus pergi ke kampung dengan keluarga yang cukup banyak, di dalam satu mobil yang berdesak-desakan, di dalam satu alat angkut yang berdesak-desakan. Ini memberikan risiko yang berlipat ganda," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com