Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemasok Senjata ke KKB di Papua dan Papua Barat

Kompas.com - 27/03/2020, 19:33 WIB
Devina Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas Operasi Nemangkawi menangkap tiga tersangka pemasok senjata untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dan Papua Barat.

Polisi awalnya menangkap tersangka JI setelah turun dari Kapal Labobar di Pelabuhan Manokwari, Papua, pada Jumat (20/3/2020).

Tersangka JI yang berperan sebagai perantara tersebut telah diintai polisi selama 27 hari.

“Tersangka JI (26) warga Manado yang berperan sebagai perantara senjata dari Filipina-Manado-Manokwari,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono melalui keterangan tertulis, Jumat (27/3/2020).

Baca juga: Detik-detik Pesawat TNI AU Diberondong Tembakan KKB

Dari JI, polisi mengamankan sepucuk senpi jenis US Carabin, sebuah senpi jenis 38 SCP, sebuah senpi kaliber 45 Caspion, sebuah senpi jenis Baby Uzi 9 mm, dan 67 amunisi campuran.

Beberapa hari kemudian, tepatnya pada Senin (23/3/2020), polisi menangkap tersangka FR (34).

FR ditangkap di kediamannya yang berlokasi di Kecamatan Bunaken, Kota Manado. Menurut polisi, FR berperan sebagai penjual senjata.

Setelah itu, polisi menciduk tersangka RIB (22) di Kecamatan Wanea, Kota Manado, pada hari yang sama.

Baca juga: Di Balik Pembakaran Gereja oleh KKB, Terdapat Perpecahan dan Pembangkangan terhadap Pimpinan

“Tersangka RIB sebagai pembeli senjata beserta amunisi yang akan dikirim untuk KKB di Papua dan Papua Barat,” ucap Argo.

Dari RIB, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa, sebuah senpi revolver hitam 6 silinder, sebutir amunisi 9 mm, delapan telepon genggam, sebuah kartu ATM dan buku tabungan atas nama tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com