JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah untuk menutup sementara arus keluar masuk Ibu Kota DKI Jakarta.
Sebab, saat ini DKI Jakarta menjadi wilayah dengan kasus positif Covid-19 terbanyak di tanah air.
"Oleh karena itu, saya mendorong pemerintah melakukan penutupan pergerakan manusia dari dan menuju Jakarta," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Jumat (27/3/2020).
Sampai Kamis (26/3/2020), sore kemarin, ada 515 kasus positif Covid-19 di Jakarta, jauh lebih banyak dari sebaran di daerah lainnya.
Baca juga: Saran DPR ke Pemda: Pemudik dari Jakarta Didata, Lalu Karantina 14 Hari
Keluar masuknya orang dari dan ke ibu kota justru akan membuat penyebaran virus corona makin masif.
Menurut Bambang, pemerintah melalui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dapat menyiapkan petugas di setiap pelabuhan, bandara dan titik lainnya guna memperketat pengawasan untuk memeriksa arus masuk-keluar wilayah Jakarta.
"Ini sebagai upaya pemerintah menghentikan penyebaran wabah ke daerah lainnya," kata dia.
Bambang juga meminta pemerintah untuk terus menggalakkan imbauan untuk menjaga jarak interaksi sosial.
Baca juga: Kafe dan Ruang Publik di Jakarta Masih Jadi Tempat Nongkrong Warga
Dengan begitu, masyarakat yang tidak berkepentingan diharapkan bisa tetap melakukan aktivitas dari rumah.
"Saya juga mendorong pemerintah segera menginformasikan kepada masyarakat terkait mitigasi risiko jika kasus infeksi terus mengalami lonjakan, agar tidak menimbulkan kepanikan ataupun keresahan di masyarakat," sambungnya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga sebelumnya mengimbau masyarakat agar tidak mudik ke kampung halaman, baik saat ini maupun Lebaran nanti.
Meski pemerintah belum memutuskan, menurut dia, masyarakat tetap harus menahan agar tak pulang terlebih dahulu.
Baca juga: Kecelakaan di Jakarta Turun 10 Persen Saat Kerja dari Rumah Diterapkan
Hal tersebut diperlukan untuk mencegah kemungkinan tersebarnya virus corona di daerah yang masih bersih atau agar sebarannya tak lebih luas lagi.
"Saya pribadi, sebaiknya memang masyarakat tidak mudik. Mudik itu yang penting bagaimana silaturahmi, tetapi ada bahaya yang mungkin terjadi, baik di jalan maupun di kerumunan-kerumunan ketika berada di kampung halaman, dan ada risiko penularan Covid-19," kata dia.
Sampai Jumat (27/3/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 1.046 kasus Covid-19 di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 46 pasien dinyatakan sembuh, sementara 87 lainnya meninggal dunia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.