Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saran DPR ke Pemda: Pemudik dari Jakarta Didata, Lalu Karantina 14 Hari

Kompas.com - 27/03/2020, 15:14 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IX Melki Laka Lena menyoroti banyaknya masyarakat yang mulai pulang ke kampung halaman seiring dengan mewabahnya Covid-19 di DKI Jakarta.

Oleh karena itu, Melki meminta, pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk melakukan pendataan terhadap pemudik yang datang dari DKI Jakarta sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona.

"Yang paling penting adalah seluruh yang datang dari zona merah kayak DKI atau Jabodetabek, itu balik ke kampung harus terdata dengan baik. Kemudian mereka harus didata oleh RT/RW setempat ataupun lurah/kepala desa setempat," kata Melki ketika dihubungi, Jumat (27/3/2020).

Baca juga: Menanti Keputusan Pemerintah soal Mudik Lebaran

Melki mengatakan, pemerintah daerah juga harus meminta para pemudik untuk melakukan karantina diri selama 14 hari dan melaporkan kepada tenaga medis setempat, apabila muncul gejala sakit.

"Selama 14 hari di tempat mereka masing-masing untuk melakukan karantina diri di kampung. Kemudian dilaporkan kepada tenaga kesehatan setempat (jika muncul gejala)," ujarnya.

Lebih lanjut, Melki meminta pemerintah daerah memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat yang terdampak wabah virus corona, terutama masyarakat menengah ke bawah.

Baca juga: Wacana Tunda Tradisi Mudik demi Memutus Rantai Penyebaran Covid-19...

Menurut dia, pemerintah daerah bisa memberikan bantuan langsung tunai (BLT).

"Sebaiknya bantuan langsung tunai mulai dipikirkan. Baik untuk pangan, bantuan apakah merek juga dikasih uang cash untuk belanja kebutuhan hidup mereka. Yang minimal aja. Itu bisa terdata, dan dilakukan oleh pemerintah," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat ada peningkatan gelombang perantau dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi ( Jabodetabek) ke wilayahnya.

Peningkatan jumlah perantau yang kembali melalui terminal-terminal di Jawa Tengah terpantau naik sejak empat hari lalu atau Minggu (22/3/2020).

Baca juga: Imbauan Pemerintah Atasi Covid-19: Physical Distancing hingga Tak Mudik

Mereka diduga adalah para perantau yang mempercepat mudiknya.

"Terjadi peningkatan penumpang dari Jabodetabek yang turun di terminal-terminal di Jawa Tengah," kata Ganjar.

Ganjar memaparkan, pada tanggal 22 Maret 2020, ada 2.323 penumpang turun di Terminal Bulupitu Purwokerto.

Kemudian di Terminal Giri Adipura Wonogiri terdapat 2.625 penumpang.

"Situasi yang sama juga terjadi di Terminal Cepu, Pemalang, Kebumen Wonosob dan Cilacap," kata dia.

Baca juga: Perantau dari Jabodetabek ke Jateng Meningkat Sejak 4 Hari Terakhir, Ini Pesan Ganjar

Menghadapi kondisi ini, Ganjar meminta kepala daerah menerapkan protokol kesehatan yang ketat terhadap para perantau yang berdatangan.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Ia juga menginstruksikan pemeriksaan para pemudik.

"Dengan demikian, bila ditemukan pasien positif baru bisa ditelusuri riwayat kontak pasien tersebut," kata Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com