Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Australia Minta Warganya di Indonesia untuk Segera Pulang

Kompas.com - 27/03/2020, 09:57 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Australia meminta warganya yang ingin bepergian ke Indonesia dalam waktu dekat menangguhkan rencananya.

Bahkan, warga Australia yang kini berada di Indonesia, diharapkan segera meninggalkan Indonesia dan pulang ke Negeri Kanguru itu.

Hal itu menyusul ekskalasi kasus positif Covid-19 di Indonesia yang kian masif. Berdasarkan data terakhir per 26 Maret 2020, ada 893 kasus positif, dengan 78 pasien dinyatakan meninggal dunia dan 35 kasus sembuh.

"Jika Anda seorang turis Australia di Bali atau Indonesia secara lebih luas, tinggalkan sekarang. Jangan tunda kepulangan Anda," demikian imbauan yang dilansir Kompas.com dari laman milik Pemerintah Australia, Smartraveller.gov.au, Jumat (27/3/2020).

Baca juga: Australia Tutup Perbatasan dan Pintu Kedatangan, Turis Asing Dilarang Masuk

Imbauan tersebut dikeluarkan pada 26 Maret 2020.

Pemerintah Australia meminta warganya yang tinggal di Indonesia dalam jangka waktu yang panjang untuk meninjau dengan sejumlah pertimbangan.

Mereka diminta mempertimbangkan, apakah mereka memiliki dukungan dan akses yang cukup terhadap fasilitas kesehatan yang efektif selama periode yang menantang saat ini.

"(Sebab) banyak layanan tidak akan tersedia," imbuh imbauan tersebut.

Saat ini, opsi penerbangan ke Australia telah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Bahkan, Qantas telah menghentikan layanan penerbangannya ke Indonesia sejak 25 Maret.

Pemerintah Australia menyebut, risiko penularan Covid-19 meningkat pesat di Indonesia.

Bahkan, penularan terjadi secara meluas, termasuk di Bali dan Jakarta yang kini terkonfirmasi memiliki kasus positif terbesar.

Berdasarkan data pemerintah, dari 893 kasus positif, 515 kasus terjadi di Jakarta.

Baca juga: UPDATE: Pasien Positif Covid-19 di Jakarta Jadi 515 Orang, Wilayah yang Terinfeksi Meluas

Selain itu, Pemerintah Australia juga menyebutkan bahwa Indonesia memiliki keterbatasan dalam kepemilikan alat pengujian dan fasilitas pengendali infeksi.

"Perawatan kritis untuk orang Australia yang sakit parah, termasuk di Bali, jauh di bawah standar yang tersedia di Australia. Evakuasi medis untuk pasien Covid-19 tidak akan diizinkan," tulis imbauan tersebut.

"Kami sekarang menyarankan Anda untuk Jangan bepergian ke Indonesia, termasuk Bali," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com